ESPOS.ID - PSSI Terancam Dua Sanksi FIFA (Liputan6.com)
Esposin, JAKARTA — Sidang gugatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terhadap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan dilanjutkan pada 18 Mei 2015.
Sidang gugatan dilakukan Pengadilan Tata Usaha Negara Pulo Gebang, Jakarta Timur. Agenda sidang nanti adalah pembacaan gugatan dan pengajuan bukti-bukti permulaan oleh Kemenpora.
Sebagaimana diberitakan Antara, Kamis (7/5/2015), sidang gugatan terhadap Kemenpora terkait surat keputusan Menpora Nomor 01307 yang membekukan PSSI.
Pihak PSSI menyesalkan sikap tim hukum Kemenpora yang meminta waktu terlalu lama, yaitu 11 hari untu menyiapkan bukti-bukti.
Sidang gugatan yang berlangsung secara tertutup pada Kamis ini mengagendakan pengajuan bukti-bukti permulaan oleh pihak PSSI. Organisasi sepak bola tertinggi Indonesia ini memberikan bukti permulaan saat sidang sebanyak 22 alat bukti.
Bukti-bukti tersebut berupa dokumen-dokumen mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan PSSI dan peraturan keorganisasiannya.
Selain bukti tersebut, ada juga sejumlah kliping berita tentang PSSI di media massa. Bukti-bukti tersebut akan menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan putusan sela.
Sebagaimana diberitakan Esposin sebelumnya, QNB League 2015 dihentikan sementara oleh PSSI pada 10 April lalu, saat kompetisi baru melakoni dua laga.
PSSI menyatakan apabila keputusan menghentikan QNB League 2015 diambil agar mereka bisa mempelajari rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang telah disetujui oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
PSSI sebenarnya menjadwalkan kompetisi QNB Leageu 2015 bergulir 25 April. Namun pada 18 April PSSI dibekukan oleh Menpora setelah mengacuhkan tiga surat peringatan yang diberikan.
Menpora Imam Nahrawi pada Kamis (30/4/2015) telah memerintahkan PT Liga Indonesia agar kompetisi QNB League 2015 bergulir paling lambat 9 Mei.
PSSI resmi menghentikan kompetisi QNB League 2015 musim ini. Federasi sepakbola nasional yang sudah dibekukan oleh Menpora itu menyatakan telah terjadi kondisi force majeure yang membuat kompetisi terpaksa dihentikan.