by Redaksi - Espos.id Sport - Minggu, 26 Oktober 2014 - 22:45 WIB
Laga yang berlangsung selama 69 menit itu bagaikan de javu bagi kedua petenis yang sama-sama menempati Grup Merah tersebut. Bedanya, Serena yang tampil sebagai pemenang di pertemuan krusial ini.
Di laga kedua babak round-robin lalu, petenis ranking pertama dunia itu secara mengejutkan kalah dari Halep dengan skor telak 0-6, 2-6. Namun, Serena dengan mudah menyingkirkan memori pahit itu untuk mengukuhkan predikat sebagai petenis nomor satu dunia musim ini.
“Dia [Halep] bermain dengan sangat baik di awal laga dan saya mengatakan kepada diri saya sendiri untuk tetap tenang. Setelah itu, saya bisa bermain dengan lebih baik dan memukul lebih banyak tembakan,” kata Serena, seperti dilansir wtafinals.com, Minggu.
“Saya kalah dari dia [Halep] beberapa hari lalu jadi saya tahu dia bisa bermain dengan sangat baik, tapi saya tahu harus bermain jauh lebih baik jika ingin menang. Saya bahkan tidak yakin apakah bisa bermain di sini dan sekarang saya memenangi trofi Billie Jean King lagi, ini luar biasa,” sambung petenis berusia 33 tahun itu.
Trofi ketiga berturut-turut ini menjadi gelar paling bergengsi bagi Serena. Dia menyamai rekor lima trofi WTA Finals milik Steffi Graf. Serena hanya terpaut tiga gelar dari Martina Navratilova sebagai petenis dengan mahkota WTA Finals terbanyak sepanjang masa.
Sementara, Halep berpeluang meningkatkan peringkat di ranking WTA berkat penampilannya di final turnamen bergengsi kali ini. Dia berhak menyandang gelar sebagai tiga petenis wanita terbaik di dunia dengan tambahan 890 poin.
Duet petenis cantik, Cara Black dan Sania Mirza, juga merebut mahkota WTA Finals untuk kategori ganda. Mereka bahkan hanya memerlukan 59 menit untuk menekuk juara bertahan, Hsieh Su-Wei dan Peng Shuai, dengan skor 6-1, 6-0.
“Ini lah tenis, Anda bisa mendapatkan peluang lain. Anda harus melawan dan ini lah buktinya, kami memenangi turnamen ini. Ini adalah perjuang luar biasa, perjalanan yang menakjubkan,” ujar Mirza. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)