by Gigih Windar Pratama - Espos.id Sport - Senin, 23 September 2024 - 18:34 WIB
ESPOS.ID - Beberapa suporter Persis Solo turun ke lapangan setelah laga melawan Persik Kediri di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/9/2024) sore. Mereka kecewa hasil minor yang diperoleh Persis Solo di awal Liga 1 musim ini.
Esposin, SOLO -- Beberapa suporter Persis Solo turun ke lapangan setelah laga melawan Persik Kediri di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/9/2024) sore.
Mereka kecewa hasil minor yang diperoleh Persis Solo di awal Liga 1 musim ini.
Dalam pantauan Espos, Senin (23/9/2024), suasana sempat memanas beberapa saat setelah wasit Rio Permana Putra meniupkan peluit panjang.
Ketika pemain berkumpul di tengah lapangan untuk menyanyikan anthem, beberapa suporter turun ke lapangan.
Beruntung personel penjagaan sigap menghalau para suporter yang turun ke lapangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Persis Solo dipermalukan tamunya, Persik Kediri saat menelan kekalahan kelima di Liga 1 musim ini di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/9/2024) sore.
Meski Persik bermain dengan 10 pemain, gol tunggal Ramiro Fergonzi di menit ke-82 akhirnya membuat Persis Solo tak berdaya.
Hasil ini membuat Persis Solo berada di peringkat ke-15 dari 18 tim dengan tiga poin.
Sedangkan Persik Kediri merangsek ke papan atas dengan 11 poin.
Persis Solo tidak mengubah banyak susunan pemain dibandingkan laga sebelumnya melawan Persebaya Surabaya.
Laskar Sambernyawa mengandalkan Karim Rossi, Moussa Sidibe dan Irfan Jauhari di lini depan.
Di lini tengah, trio Ripal Wahyudi-Sutanto Tan-Sho Yamamoto juga masih dipilih Milomir Selija sebagai pilihan utama.
Sedangkan Persik Kediri turun dengan kekuatan utama seperti Ezra Walian, Ramiro Fergonzi, Ze Valente hingga Riyanto Abiyoso.
Persis Solo cukup mendominasi di awal babak pertama. Kecepatan Moussa Sidibe berulang kali merepotkan lini belakang Persik Kediri yang tampil disiplin sejak awal laga.
Meski begitu, belum ada ancaman berarti ke arah gawang Leonardo Navacchio.
Perlahan Persik Kediri mulai berani menyerang dan mengembangkan permainan.
Kreativitas Ze Valente dan kemampuan Fergonzi mencari ruang membuat Kunde dan Ricardo Lima bekerja keras.
Peluang perdana hadir dari Persik Kediri ketika Ze Valenten membuka celah di lini belakang Persis Solo sebelum melepaskan umpan ke arah Ramiro Fergonzi.
Beruntung Gianluca Pandeynuwu masih sigap di bawah mistar gawang.
Tak lama berselang, ganti Ezra Walian dengan akselerasi di sisi kanan pertahanan tuan rumah, sebelum memberikan umpan kepada Bayu Otto yang sepakannya masih melambung di atas mistar gawang.
Persis Solo kemudian membalas melalui sepakan Karim Rossi dan Moussa Sidibe di tiang dekat.
Namun Leonardo Navacchio cukup cekatan di bawah mistar gawang. Skor 0-0 menutup paruh laga.
Di babak kedua, Persis Solo coba mengontrol permainan. Tetapi minimnya kreativitas di lini tengah membuat serangan tuan rumah tak membuahkan hasil.
Milomir Selija mencoba memecah rapatnya lini belakang dan tengah Persik Kediri dengan memasukkan Ramadhan Sananta dan Facundo Aranda.
Angin segar hadir bagi Persis Solo ketika Rohit Chand mendapatkan kartu kuning kedua setelah menarik Sho Yamamoto.
Unggul jumlah pemain Laskar Sambernyawa bermain lebih terbuka dan menekan.
Tetapi justru petaka terjadi di menit ke-82. Berawal dari umpan Faris Aditama ke kotak penalti, buruknya komunikasi antara Ricardo Lima dan Gianluca Pandeynuwu, membuat bola disambar Ramiro Fergonzi ke gawang yang kosong.
Skor berubah menjadi 0-1.
Tertinggal satu gol, Persis Solo melakukan segala cara untuk bisa mencari gol penyama, salah satunya melalui sundulan Ramadhan Sananta yang masih bisa diamankan kiper Persik Kediri.
Skor 0-1 bertahan hingga akhir laga.