by Wisnu Pramono - Espos.id Sport - Jumat, 31 Desember 2021 - 18:13 WIB
Esposin, SOLO — Persis Solo berhasil meraih Juara Liga 2 setelah mengalahkan RANS Cilegon FC pada babak final yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (30/12/2021) malam.
Laskar Sambernyawa menyudahi perlawanan klub milik Raffi Ahmad itu dengan skor 2-1. Dua gol Persis Solo diciptakan Irfan Bachdim pada menit ke-40 dan menit ke-47. Dua gol itu hanya mampu dibalas RANS Cilegon FC melalui gol tunggal Alfin Tuasalamony melalui titik putih pada menit ke-56.
Baca Juga: Manajer Persis Solo: Liga 1 Bahas Nanti Saja, Sekarang Waktunya Pesta
Keberhasilan meraih Juara Liga 2 ini disambut dengan penuh suka cita oleh pendukung Persis Solo dan masyarakat Kota Solo. Keberhasilan promosi ke Liga 1 setelah menunggu selama 14 tahun dan menjadi Juara Liga 2 menjadi hal yang sangat membanggakan bagi klub legendaris tersebut.
Berikut Esposin sajikan lima fakta menarik terkait Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo.
Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 mengilhami perubahan nama dari Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) menjadi Persatuan Sepak Raga Indonesia Soerakarta (Persis). Perubahan nama ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan nilai perjuangan dan persatuan yang terdapat dalam isi Sumpah Pemuda. Nama Persis kemudian diresmikan pada 12 Mei 1933 melalui musyawarah klub yang dilakukan secara internal.
Baca Juga: Ribuan Suporter Sambut Kedatangan Persis Solo, Jalanan Sampai Macet
Persis Solo bersama enam klub lainnya menginisiasi terbentuknya PSSI. Enam klub tersebut adalah Soerabaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) yang kemudian berubah nama jadi Persebaya Surabaya, Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) yang kemudian menjadi Persija Jakarta, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) yang kemudian berganti Persib Bandung, Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) yang berganti PPSM Magelang, Madioensche Voetbal Bond (MVB) atau PSM Madiun, dan Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM) yang kemudian berganti PSIM Jogja. Pendirian PSSI diharapkan mampu melawan imperialisme Belanda, dan diskriminasi dalam dunia sepakbola.
Baca Juga: Persis Solo Juara Liga 2, Gibran Tegaskan Tugasnya Sudah Selesai
VVB juga pernah menggelar pertandingan amal dan hasil dari penjualan tiket pertandingan tersebut disumbangkan kepada para prajurit veteran dan juga kepada Yayasan Umat Islam.
Baca Juga: Konvoi Suporter Persis Solo Dibubarkan Polisi, Ini Foto-Fotonya!
Persis Solo harus berkutat di kompetisi Liga 2 dan juga liga amatir. Kali terakhir Persis Solo berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia pada 14 tahun lalu atau pada 2007.