by Redaksi - Espos.id Sport - Sabtu, 18 April 2015 - 03:25 WIB
Berlaga di Stadion Pringgondani, Wonogiri, skuat besutan Lilik Agung itu dibuat frustrasi oleh tim tamu sepanjang laga. Setelah melewati duel ketat, Persiwi baru berhasil mencetak satu gol lewat tembakan kaki kiri winger, Panji Anom Wijaya, pada menit ke-84.
Sayangnya, keunggulan 1-0 Persiwi tidak bertahan lama. Empat menit sebelum laga bubar, Persibara membuyarkan mimpi Persiwi untuk meraih poin penuh di laga kali ini. Persibara mencuri gol balasan dengan memanfaatkan kelengahan pasukan Lilik Agung itu.
“Sebenarnya strategi sudah berjalan dengan bagus. Mereka menumpuk pemain di tengah jadi kami tidak mau main bola di tengah. Kami menyerang lewat sayap dan akhirnya berhasil mencuri gol, tapi pemain lengah dan kami kecolongan gol balasan,” ujar Pelatih Persiwi, Lilik Agung, saat dihubungi Esposin, Jumat malam.
Meski meleset dari target kemenangan, Lilik mengaku tidak terlalu kecewa. Sebab, pasukannya mampu memberi perlawanan terbaik untuk membendung kekuatan Persibara. “Persibara tim bagus, mereka punya banyak pemain berkualitas. Kami terus jual beli serangan di babak pertama, ini laga yang sangat ketat,” imbuh dia.
Dengan hasil ini, Persibara bertengger di puncak klasemen sementara dengan raihan tujuh poin. Sementara itu, Persiwi hanya menduduki peringkat kedua meski mengumpulkan poin sama karena kalah dalam selisih gol. Kedudukan kedua tim itu masih bisa tergeser di papan klasemen jika Persebi Boyolali berhasil mengalahkan Persiharjo Sukoharjo, Jumat malam.
“Kalau Persebi menang mereka bisa mengantongi sembilan poin, tapi kalau imbang hanya tujuh poin. Tapi, sepertinya Pesebi punya selisih gol lebih baik ketimbang kami. Kalau kedudukan Persiharjo tidak akan berubah meski menang ataupun kalah,” ulas Lilik.
Lilik optimistis timnya masih memiliki peluang cukup besar untuk lolos ke babak selanjutnya. Sebab, Persiwi masih memiliki sisa empat laga di putaran kedua. “Peluang kami masih lebar. Yang terpenting harus bangkit dan mempersiapkan putaran kedua. Tapi, manajemen harus lebih kuat karena jujur saja kami sedang mengalami pailit finansial,” terang dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)