by Redaksi - Espos.id Sport - Jumat, 7 November 2014 - 06:25 WIB
Menghadapi tim sekota, UNS tampil sangat ambisius. Namun, di balik permainan impresif itu, para pemain UNS sebenarnya tampil penuh tekanan untuk menang hingga hanya unggul tipis di quarter awal.
Namun, lambat laun performa Yogi Praditya dkk. membaik. Mereka pun mampu menjauh dari kejaran UMS, dengan keunggulan telak.
Kendati menang, tim pelatih UNS kurang puas dengan pencapaian pasukannya. Mereka menilai para pemainnya tampil kurang lepas.
“Mereka main tidak lepas. Jadi banyak melakukan kesalahan, terutama dalam melakukan turn over. Tercatat, selama quarter satu dan dua saja, anak-anak sudah melakukan 32 turn over,” ujar asisten pelatih UNS putra, Yulius Dobby, saat dihubungi Esposin, seusai pertandingan.
Yulius menilai tekanan dialami timnya karena tampil melawan tim sekota di kandangnya sendiri. Tekanan itu pun membuat timnya tampil tidak lepas dan ritme permainan berjalan kurang rapi.
Meski menang dengan selisih besar, hasil ini tak lantas membuat kans UNS melaju ke babak play off regional Jateng-DIY terbilang aman. Skuat besutan Wempy Wiyanto itu masih membutuhkan pada dua laga tersisa, yakni melawan Unika Soegijapranata, Semarang, Jumat (7/11) dan Unnes Semarang, Sabtu (8/11), untuk mengunci tiket play off.
Jika mampu mengatasi perlawanan kedua wakil Semarang, maka UNS pun praktis lolos. Namun, jika menelan sekali kekalahan saja, maka peluang UNS harus ditentukan hasil yang diraih tim lain.
“Intinya di dua laga terakhir ini kami harus fight. Kesalahan-kesalahan mendasar yang sering dilakukan pemain harus dihilangkan. Kesalahan itu terutama dalam melakukan turn over serta masih lemahnya defense,” pungkas Dobby. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)