by Newswire - Espos.id Sport - Rabu, 14 Juli 2021 - 20:15 WIB
Esposin, TOKYO – Pebulu tangkis Jepang, Kento Momota, mewaspadai pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di Olimpiade Tokyo 2020. Kento Momota menilai Ginting kerap menyulitkannya.
Pelatih tim bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong, mengakui Ginting sebagai saingan nomor satu Momota di Olimpiade Tokyo 2020. Hal itu dikarenakan Ginting adalah salah satu pebulu tangkis dengan serangan tercepat di dunia.
Peluang kedua pemain ini bertemu di partai puncak cukup besar karena Ginting dan Momota berada di grup berbeda. “Jika Momota bisa memanfaatkan pengalamannya dengan memenangkan turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia dan All England, dia memiliki peluang untuk memenangkan emas di Olimpiade,” kata Park Joo-bong, mengutip dari Badminton Planet News, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Ini Alasan Roger Federer Tak Bisa Tampil di Olimpiade Tokyo 2020
Baca Juga: Ini Alasan Roger Federer Tak Bisa Tampil di Olimpiade Tokyo 2020
Meski begitu, Momota baru pulih dari kecelakaan lalu lintas yang menimpanya pada Januari 2020. Sejak saat itu, Momota baru mengikuti satu turnamen, yakni di All England 2021.
Momota masih berusaha menemukan performa terbaiknya lagi. Jika tidak dalam kondisi fit, Momota diprediksi kesulitan menghadapi serangan-serangan cepat Ginting.
Baca Juga: Sejarah Persis Solo: Laskar Sambernyawa Punya Jiwa Solidaritas Sejak Lahir
Sebelum ke final, Momota akan melawan pebulu tangkis nomor dua dunia, Viktor Axelsen. Pertemuan Momota dengan Axelsen memungkinkan terciptanya pertandingan yang menggiurkan di semifinal.
Meskipun Momota meraih rekor head-to-head 14-1 atas Axelsen, sang lawan saat ini berada dalam tren positif dengan memenangkan 3 dari 5 turnamen yang dia ikuti.
Baca Juga: Bhayangkara FC Galang Donasi Lewat Lelang Jersey
“Di masa lalu, saya bisa melihat diri saya hanya fokus pada latihan favorit saya dan mengambil jalan pintas pada hal-hal lain. Tapi baru-baru ini, saya telah belajar bagaimana menghadapi diri sendiri,” jelas Momota.
“Saya sangat serius dalam [latihan] lari yang tidak saya sukai. Dulu, saya merasa sangat gugup saat berlari dan saya tidak bisa berbicara dengan orang-orang di sekitar saya,” pungkasnya.