by Redaksi - Espos.id Sport - Selasa, 6 Mei 2014 - 06:32 WIB
"Tidak harus menjadi hukuman, tidak seharusnya kejahatan dibayar dengan kejahatan," kata Alves di Brasil, Minggu (4/5/2014) waktu setempat.
"Kita harus bertujuan mendidik. Anda tidak dapat melakukannya dengan cara seperti ini," kata Alves, setelah klub Villarreal pekan lalu memberikan hukuman seumur hidup kepada penggemar yang melemparkan buah tersebut.
Alves mendapatkan pujian untuk respons baiknya, yang memutuskan untuk mengupas pisang tersebut dan memakannya sebelum melakukan tendangan sudut.
Tindakan tersebut dipuji oleh Presiden Brasil, Dilma Rousseff yang menyatakan kekagumannya melalui Twitter sebagai "respon yang berani dan kuat" dalam menghadapi insiden rasisme.
"Orang yang kuat adalah orang yang berani memaafkan," kata Alves seperti dilaporkan AFP.
Dia menyatakan tidak ingin melihat pelempar pisang David Campayo (26), kehilangan mata pencahariannya jika dihukum penjara. "Dia adalah pria berkeluarga dan harus menafkahi keluarganya," kata Alves.
Tindakan Alves merupakan respon cerdas atas beberapa insiden bernada rasis di pertandingan yang berlangsung di Spanyol baru-baru ini.
Pada hari Minggu itu juga, gelandang asal Senegal Levante, Pape Diop mengatakan ia telah menjadi bahan ejekan yang dilakukan fans Atletico Madrid.
Setelah insiden Alves, pemain lain, termasuk bintang Brazil dan rekan setimnya di Barca, Neymar, memposting gambar diri mereka mengunyah pisang di situs media sosial.
Insiden ini mendominasi diskusi media Brazil, sementara humas Neymar menggalang inisiatif kampanye "Kita Semua Adalah Monyet" di media sosial untuk menentang rasisme dalam olahraga. (JIBI/SOLOPOS/Ant)