by Imam Yuda Saputra Jibi Solopos - Espos.id Sport - Kamis, 27 November 2014 - 06:35 WIB
Persis gagal melaju ke ISL setelah takluk dari Pusamania Borneo FC 6-0 pada lanjutan delapan besar di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (20/11/2014) lalu. Kegagalan ini pun membuyarkan mimpi besar Pasoepati, yang ingin menyaksikan tim kesayangannya berlaga di kasta tertinggi persepakbolaan Tanah Air musim depan.
Sebagai suporter yang selalu memberikan dukungan bagi Persis, Pasoepati pun ingin mendengarkan secara langsung penyebab kegagalan Persis itu. Mereka pun ingin mendengar secara langsung penjelasan itu dari pemain, pelatih maupun manajemen tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.
“Loh, katanya selama ini Persis itu mendapat pemasukan dari para suporter yang membeli tiket. Ada sekitar Rp5 miliar-Rp6 miliar pemasukan Persis musim ini dan sebagian besar berasal dari suporter. Jadi wajar, kalau kami berhak mendengar evaluasi dan alasan kenapa Persis sampai kegagalan musim ini,” tutur Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, saat dihubungi Esposin, Rabu (26/11).
Ginda berharap pertemuan itu bisa digelar secepatnya sebelum pembubaran tim secara resmi. Keinginannya, pertemuan bisa dilakukan secepat mungkin atau paling lambat sekitar pekan depan. Terpisah, Manajer Persis, Totok Supriyanto, mengaku belum mengagendakan pertemuan dengan pihak suporter. Saat ini fokus manajemen adalah melakukan pembubaran tim, sekaligus melunasi gaji sebagian pemain, yang masih tertunggak sekitar setengah bulan.
Totok menambahkan, jika diminta evaluasi terkait tim musim ini, dirinya hanya bisa memberikan penjelasan dari sisi manajemen atau non teknis. Sementara, terkait kegagalan tim secara teknis sepenuhnya menjadi wewenang pelatih Widyantoro.
“Kalau diminta evaluasi, saya hanya bisa mengatakan dari sisi manajemen. Menurut saya kinerja manajemen musim ini sudah cukup bagus. Memang masih jauh dari sempurna, namun kami sudah berupaya sekuat tenaga. Terbukti, gaji pemain selalu kami lunasi. Kami juga selalu bisa berangkat ke laga away. Saat main tandang, para pemain juga kami beri penginapan yang nyaman,” beber Totok.
Persis musim ini memang jauh dari masalah finansial. Gaji pemain dan pelatih sebesar Rp265 juta per bulan, selalu mampu dilunasi oleh manajemen. Memang gaji pemain dan pelatih memang sempat menunggak, seperti medio Juli dan Agustus lalu. Namun, tunggakan gaji hanya berjalan sementara, karena di bulan selanjutnya gaji pemain mampu dibayarkan secara penuh. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)