by Wahyu Prakoso - Espos.id Sport - Selasa, 20 Oktober 2020 - 01:50 WIB
Esposin, JAKARTA — Ketapel bukan hanya mainan anak-anak, peranti pelontar itu juga layak untuk olahraga. Ketua Markaz Ketapel Jakarta (MKJ), Dedy, Minggu (18/10/2020) , membidik lima keping lingkaran berjarak 10 m menggunakan ketapel dalam kompetisi di SD Mangkuyudan Jl. K.H. Samanhudi Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, Jateng.
Selama lima kali percobaan, tidak ada satupun gotri yang mengenai sasaran. Demikian juga Ketua Umum Markaz Ketapel Indonesia (MKI), Sangga Resna Kurniawan yang gagal dalam lima kali percobaan atau set pertama. Keduanya berpacu mengumpulkan poin dalam tiga set.
Poin yang dikumpulkan dari gotri yang mengenai lima sasaran lingkaran. Lingkaran berbalut kulit tersebut memiliki ukuran berbeda-beda sehingga poin dari target juga berbeda.
Doraemon: Stand By Me 2 Tayang 2 November 2020
Titik bidik paling besar kira-kira berdiameter 6,5 sentimeter memiliki nilai satu poin. Sedangkan target paling kecil berdiameter sekitar 3 sentimeter bernilai lima poin. Dedy memenangi duel kemarin siang dengan mengenai satu titik bidik.
Bukan perkara mudah untuk mengenai titik bidik karena arah peluru yang dilepaskan dari pegas ditentukan oleh kedisiplinan menyesuaikan postur tubuh dan konsentrasi. Para peserta dibatasi waktu yang tersedia hanya 1,5 menit per set.
“Rata-rata penghobi ketapel memiliki memori semasa kecil dan sekarang ada komunitas yang mewadahi untuk tujuan olahraga. Selama ini belum ada kompetisi di Kota Solo. Ini merupakan uji coba antar klub. Para peserta kami batasi dan mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Ini 7 Ikan Pembawa Keberuntungan Menurut Fengsui
Dia menjelaskan PSCC resmi terbentuk sekitar 1,5 tahun yang lalu yang menjadi wadah bagi para anggota. Komunitas juga memiliki misi mengajak anak-anak untuk mengurangi ketergantungan gawai dan mengembangkan atlet muda.
Menurut Sangga, para pegiat ketapel datang ke Solo untuk membuat zonasi dan menyiapkan atlet daerah bila sewaktu-waktu terdapat kompetisi tingkat nasional. Ketapal menjadi tren warga di sejumlah daerah akhir-akhir ini. “Ini merupakan tren baru sehingga harus dijaga semangatnya. Selama ini belum ada kompetisi nasional. Asosiasi belum ada. Para pengiat ini menuju ke arah sana mewujudkan mimpi ketapel jadi cabang olahraga nasional,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Jawa Tengah (Jateng) memiliki dua komunitas ketapel yang berlokasi di Solo, masing-masing PSCC dan Jajar SlingShot Club. Jakarta memiliki sembilan komunitas, Banten dua komunitas, Jawa barat empat komunitas, Jawa Timur dua komunitas, Sulawesi Selatan satu, dan Kalimantan Selatan satu komunitas ketapel.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos