by Redaksi - Espos.id Sport - Kamis, 9 Juli 2015 - 02:25 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
Esposin, LONDON -- Spanyol memang dikenal memiliki petenis putra kelas dunia seperti Rafael Nadal, David Ferrer, Feliciano Lopez, dan Fernando Verdasco. Akan tetapi, untuk prestasi di kategori putri belum begitu mentereng. Garbine Muguruza muncul sebagai harapan baru petenis putri Spanyol.
Petenis muda 21 tahun ini melejit di ajang Grand Slam Wimbledon 2015 seiring keberhasilannya menembus semifinal. Prestasi ini adalah hal yang luar biasa bagi Muguruza yang baru kali pertama memijakkan kaki di babak empat besar turnamen level grand slam.
Para petenis putra Spanyol begitu mendominasi di lapangan tenis segala jenis dalam satu dekade terakhir. Namun, prestasi ini cukup kontras di putri. Kehadiran Muguruza seperti angin segar bagi negaranya.
Ia menjadi petenis putri Spanyol pertama yang mampu melenggang ke semifinal Wimbledon sejak Arantxa Sánchez-Vicario di musim 1997. Sedangkan juara Wimbledon asal Negeri Matador ini kali terakhir diraih Conchita Martinez di musim 1994.
“Saya cukup terkejut karena ini semifinal pertama saya di lapangan berumput. Saya kira saya akan bermain baik dan lapangan ini membantu saya,” tutur Muguruza yang mengalahkan Timea Bacsinszky di perempat final, dilansir New York Times, Rabu (8/7/2015).
Meskipun digadang-gadang menjadi bintang baru petenis putri Spanyol, Muguruza yang kini bertengger di peringkat ke-20 enggan berpikir soal membuat sejarah baru. Padahal di musim 2015 catatan petenis kelahiran Caracas, Venezuela, itu terbilang cemerlang. Di Australian Open 2015 ia sampai di babak keempat. Sedangkan di French Open ia menembus perempat final.
“Saya tak ingin berpikir soal sejarah karena saya kira itu tak akan membantu saya sekarang. Saya hanya ingin selalu siap saat bertanding,” papar Muguruza yang bakal menghadapi Agnieszka Radwanska di semifinal, Kamis (9/7/2015).
Sederet aksi menawan ini mengundang pujian dari rival-rivalnya. Tak terkecuali petenis nomor satu dunia, Serena Williams. Muguruza pernah menunudukkan sang ratu tenis itu di babak kedua French Open 2014.
“Dia begitu muda dan saya melihatnya sebagai petenis yang wajib diperhatikan. Selain itu, ia juga sangat hati-hati karena ia tahu bagaimana bermain,” puji Serena. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)
