by Chrisna Chaniscara - Espos.id Sport - Jumat, 9 Juli 2021 - 05:17 WIB
Esposin, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas 28 atlet Indonesia menuju Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (8/7/2021). Jokowi mengatakan rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada para atlet untuk mengharumkan nama bangsa di masa sulit pandemi Covid-19 saat ini.
Pemerintah menjanjikan bonus Rp5 miliar bagi peraih medali emas di ajang yang digelar 23 Juli-8 Agustus 2021 tersebut.
Dalam sambutannya, Jokowi meminta para atlet menjaga kesehatan serta fokus mencapai prestasi di Olimpiade Tokyo. Presiden optimistis kontingen Indonesia dapat meraih hasil bagus mengingat persiapan yang dilakukan para atlet telah maksimal.
Baca Juga: Sukses Datangkan Sergio Ramos, PSG Terus Dekati Lionel Messi
“Rakyat menaruh harapan besar pada saudara-saudara, prestasi saudara-saudara akan menjadi prestasi negara kita Indonesia,” ujar Jokowi dalam pelepasan atlet secara virtual, dilansirDetik.com, Kamis.
Indonesia meloloskan 28 atlet plus satu cadangan dari delapan cabang olahraga ke Olimpiade Tokyo. Jumlah itu sama dengan yang dikirimkan Indonesia ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tim Indonesia yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Roslan P Roeslani secara total berjumlah 77 orang. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengatakan 28 atlet yang berangkat melebihi target sebelumnya karena situasi pandemi yakni 22 atlet. “Ini berkat kerja keras semua pihak,” ujar Zainudin.
Baca Juga: Resmi! Sergio Ramos Kini Berkostum PSG
Gatot menyebut tidak ada perubahan nominal bonus bukan lantaran kondisi pandemi Covid-19. Nilai tersebut masih dianggap relevan bagi atlet yang mendapatkan medali di Olimpiade.
Pada Olimpiade 2016, Indonesia menjadi negara tertinggi kedua dalam bonus yang diberikan kepada atlet. Merah Putih hanya kalah dari Singapura yang menempati puncak daftar negara pemberi bonus lewat Rp9,75 miliar per medali emas.
Baca Juga: Positif Covid-19, WNA Rusia Malah Keluyuran di Bali
“Saat itu angka Rp5 miliar sudah tertinggi nomor dua setelah Singapura. Kami tidak ingin jor-joran. Bukan karena faktor pandemi, angka Rp5 miliar menurut kami masih relevan untuk diterima atlet saat ini,” ujar Gatot.