by Imam Yuda Saputra Jibi Solopos - Espos.id Sport - Senin, 3 Agustus 2015 - 20:30 WIB
Esposin, SOLO -- Sanksi FIFA kepada PSSI ternyata tak memberikan dampak bagi keikusertaan Indonesia pada ajang sepak bola internasional, khususnya di tingkat pelajar. Terbukti, Indonesia tetap mendapat panggilan untuk turut serta di ajang 43rd Asian School Football U-18 Championships 2015 yang akan berlangsung di Baotou, Inner Mongolia, Tiongkok, 30 Agustus – 9 September mendatang.
Bahkan untuk menghadapi ajang ini, tim pelajar Indonesia memanggil dua penggawa Persis Solo Junior (Jr.), yang saat ini telah tergabung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sepak Bola Jawa Tengah (Jateng). Kedua pemain itu, yakni Ricky Junian yang acap bermain di posisi bek kiri dan juga gelandang tengah, Fredyan Wahyu alias Ucil.
Keduanya bahkan sudah menjalani pemusatan latihan bersama para pemain lain di Jakarta sejak Jumat (31/7/2015). “Yang dari Persis, cuma saya sama Ricky. Kalau pemain Jatengnya ada satu lagi, yakni Wahid Abdurohman [bek tengah],” ujar Ucil saat dihubungi Esposin, Senin (3/8/2015).
Ucil menambahkan, total ada 20 pemain yang saat ini bergabung dalam pemusatan latihan di bawah bimbingan pelatih Bambang Warsito asal PPLP Ragunan, Jakarta. Ke-20 pemain ini akan menjalani latihan dengan sistem promosi degradasi selama sebulan ke depan.
“Semoga selama satu bulan ini, saya dan rekan-rekan dari Jateng bisa menunjukkan progres yang memuaskan. Harapan kami bisa menembus skuat inti Merah Putih,” imbuh pemain yang masih tercatat sebagai siswa kelas XII SMAN Banyudono, Boyolali itu.
Membela tim Merah Putih bukanlah kali pertama bagi Ucil. Sebelumnya, kapten Persis Jr. ini juga masuk skuat Timnas U-19. Ucil pun berharap di ajang Asian School Football U-18 nanti bisa memberikan prestasi yang terbaik. Meski demikian, keinginan itu tidaklah mudah mengingat lawan-lawan yang dihadapi terbilang berat, seperti tuan rumah, Tiongkok, dan Korea Selatan (Korsel).
Di ajang yang sama 2014, Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah di Stadion Manahan, Solo, hanya mampu tampil sebagai juara ketiga. Saat itu gelar juara sukses direbut Thailand setelah di partai final menundukkan Korsel.