JAKARTA—Dua pertandingan pamungkas di Grup B Piala AFF 2012 hari ini, Sabtu (1/12/2012), akan berlangsung seru, karena secara matematis tim yang menang akan lolos. Namun pelatih Timas Thailand, Winfried Schäfer, lebih memilih menonton laga Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur.
Pelatih berkebangsaan Jerman yang pernah melatih Timnas Kamerun 2001–2004 punya alasan tersendiri untuk lebih fokus memata-matai kekuatan Malaysia dan Indonesia.
Namun, yang jadi incaran Schäfer bukan Malaysia melainkan Timnas Garuda, karena pelatih berusia 62 tahun itu mengaku buta dengan kekuatan Timnas Merah Putih.
Namun, yang jadi incaran Schäfer bukan Malaysia melainkan Timnas Garuda, karena pelatih berusia 62 tahun itu mengaku buta dengan kekuatan Timnas Merah Putih.
“Saya belum pernah melihat langsung pertandingan timnas Indonesia, saya hanya mempunyai rekaman DVD untuk melihat kekuatan pemain timnas Indonesia,” ujarnya seperti dikutip siaran pers affsuzukicup.com hari ini, Sabtu.
Lalu bagaimana pelatih berambut gondrong itu melihat rekam jejak kekuatan calon lawan lain dari Grup B terutama Singapura.
Hasil memata-matai kekuatan Filipina itu terbukti berbuah manis: Thailand membekuk Filipina 2-1 di pertandingan kedua Grup A Sabtu 24 November pekan lalu.
“Saya akan datang menyaksikan laga Malaysia dan Indonesia. Mungkin salah satu dari tim akan jumpa kami di semi-final,” lanjut Schäfer.
Rupanya, hasil maksimal di Grup A dengan menjadi juara dan meraih poin penuh 9 belum cukup meyakinkan Schäfer untuk menyiapkan Timnas Thailand berlaga di semi-final melawan runner-up Grup B pada Minggu (9/12/2012) dan Kamis (13/12/2012).
Sebagi pelatih yang sangat cermat dan detil dalam membesut tim, mantan pelatih 3 klub divisi utama Jerman (Borussia Mönchengladbach, Karlsruher, VfB Stuttgart) itu harus benar-benar melihat sendiri calon-calon lawan yang akan dihadapi Thailand.
“Kami harus bekerja setapak demi setapak. Timnas Thailand tak banyak melakukan pertandingan uji coba menjelang Piala AFF 2012,” katanya.
Kalau pada akhirnya Timnas Garuda harus bertemu dengan Thailand entah di semi-final (karena Indonesia runner-up Grup B) atau di final, tugas berat akan menghadang pelatih Timnas Garuda Nil Maizar.
Tanpa mengurasi rasa hormat terhadap Nil Maizar, harus diakui bahwa Schäfer memiliki kelas dan pola kerja yang setingkat di atas mantan pelatih Semen Padang tersebut.