by Chrisna Chaniscara - Espos.id Sport - Rabu, 26 Februari 2020 - 22:30 WIB
Esposin, SOLO — Banyak orang beranggapan permainan catur membutuhkan kejelian dan otak yang cemerlang. Penglihatan sangat dibutuhkan untuk menguasai permainan. Namun siapa sangka permainan catur juga dapat dikuasai penyandang tunanetra.
Kompetisi catur antar tunanetra yang digelar di Gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, akhir pekan lalu, menjadi salah satu buktinya. Sebanyak 46 pecatur tunanetra dari penjuru Nusantara mengikuti ajang bertajuk Senyum Cup #1.
Konsumsi Listrik dan Transportasi Sumbang Emisi Terbesar Kota Solo
Hal tersebut membuat talenta pecatur dari kalangan tunanetra tak terekspos secara maksimal. “Turnamen catur untuk tunanetra sangat jarang. Kami harap Senyum Cup bisa mendorong munculnnya bibit unggul pecatur tunanetra,” ujar Wahyu kepada Esposin, Rabu (26/2/2020).
Driver Gojek Sragen Tertembak Peluru Nyasar, Keluarga: Ini Murni Kesalahan Polisi
Di ajang tersebut, Enda Permana asal Sukabumi keluar sebagai juara pertama. Juara kedua diraih Ardi Nugroho dari Jogja dan juara ketiga Sugianto dari Cilacap. Turnamen Senyum Cup #1 menggunakan sistem Swiss. Sebanyak 46 pecatur dipertandingkan untuk memunculkan 23 peserta yang menang dan 23 yang kalah.Setelah itu yang menang akan bertanding melawan sesama pecatur yang menang, demikian halnya pecatur yang kalah. Sistem tersebut pengacakannya menggunakan aplikasi komputer Swiss Manager.
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Lyon Vs Juventus