Esposin, MONTREAL— Amerika Serikat (AS) dan Jerman dinilai tinggal selangkah lagi memenangi gelar juara Piala Dunia Wanita 2015 ketika saling dipertemukan di babak semifinal, Rabu (1/7/2015) pagi WIB.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Hal itu jika merujuk sejarah Piala Dunia Wanita yang mempertemukan kedua tim sejauh ini. Dari tiga kali pertemuan Jerman dan AS – dua kali di babak semifinal dan sekali di putaran delapan besar, pemenangnya selalu sukses menjadi juara.
AS menjadi juara untuk kali pertama pada Piala Dunia 1991 setelah menyingkirkan Jerman 5-2 di semifinal. Skenario yang hampir mirip terjadi pada 1999. Saat itu, AS kembali menang atas Jerman, namun kali ini di perdelapan final. Langkah skuat wanita Negeri Paman Sam itu berlanjut ke final sebelum memastikan gelar juara untuk kali kedua.
Cerita bertolak belakang berlangsung empat tahun berselang pada 2003. Kali ini, giliran Jerman menghantam AS 3-0 di babak empat besar. Pada tahun yang sama, Jerman mengakhiri penantian panjang mereka dan menjari kampiun untuk kali pertama.
Dua kali sukses memperdaya Jerman, AS berambisi mengulang kejayaan di Piala Dunia Wanita tahun ini di Kanada. Bek AS, Ali Krieger, mengakui Jerman bakal menjadi lawan kuat dan sulit dikalahkan. Meski begitu, AS membawa kepercayaan diri tinggi menyusul kesuksesan menyingkirkan China di putaran sebelumnya.
“Kami berada di sini untuk mengalahkan tim terbaik di dunia dan memenangi gelar juara. Itulah yang akan kami lakukan. Kami membawa kepercayaan diri seusai pertandingan melawan China dan tim berharap menampilkan permainan terbaik seperti di laga sebelumnya,” kata Ali Krieger dilansir ftw.usatoday.com, Senin (29/6/2015).
Jerman menyambut semifinal melawan AS sebagai tim paling subur di Piala Dunia Wanita 2015. Raksasa Eropa itu telah mengoleksi 20 gol hanya dalam lima laga sejauh ini atau bila dirata-rata mereka mampu mengukir empat gol. Tetapi, tim besutan Silva Neid itu hanya bermain imbang 1-1 melawan Prancis di perempat final dan memastikan tiket semifinal melalui drama adu penalti.
Sebaliknya, AS dikenal sebagai tim dengan pertahanan terbaik dengan cuma kebobolan satu gol dalam lima laga. (Triyono/JIBI/Solopos)