Pada pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (5/5) malam, Timnas U-19 hanya mampu bermain imbang 1-1. Satu-satunya gol Indonesia dicetak Muchlis Hadi Ning Syaifulloh di menit keempat.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Indonesia yang biasanya banyak melakukan tusukan dari sisi sayap, lalu kemudian mengirim umpan tarik, kali ini tampak lebih mengandalkan umpan terobosan/umpan lob dari lini kedua.
Indra mengakui pada pertandingan tersebut sebenarnya dirinya memakai strategi yang berbeda. Strategi tersebut sengaja digunakan sebagai strategi alternatif yang nantinya mungkin bisa diterapkan di Piala Asia.
"Memang kami memakai strategi yang berbeda. Karena ini kan ujicoba, ujicoba itu untuk menyiapkan strategi alternatif lainnya untuk nanti di Piala Asia. Kalau kami bermain itu-itu terus, mudah dibaca," sahut Indra seusai pertandingan seperti dilansir detiksport.
Namun strategi tersebut justru membuat Indonesia kesulitan bergerak lantaran Myanmar mengunci dirigen lini tengah, Evan Dimas. Hasilnya, pemain asal Surabaya itu kesulitan mengalirkan bola di lini tengah.
"Kami sebenarnya mau bermain dari tengah, tapi Evan Dimas dimatikan lawan. Lawan mengunci salah satu pemain kami, Evan Dimas. Sementara Zulfiandi tidak bisa mobile sehingga saya tarik keluar. Masuknya, Paulo sedikit berubah. Dia mau mobile bergerak."
"Yang jelas, ini adalah pengalaman berharga untuk Evan. Bagaimana dia suatu saat nanti nanti dimatikan lawan. Bisa-bisa kalau kami ketemu lawan seperti ini bisa saja Evan Dimas kami keluarkan bukan Zulfiandi."
"Tapi, semua ini menjadi bahan evaluasi. Yang penting bukan hasil, tapi cara bermain. Tapi, ujicoba kami kali ini, apa yang kami inginkan tidak tercapai maksimal." (JIBI/SOLOPOS)