Pada tahun 2011, pasangan ranking dua dunia ini juga meraih gelar yang sama. Tontowi-Liliyana melaju ke babak final dengan mengalahkan unggulan kelima asal Polandia, Robert Mateusiak-Nadiezda Zieba dengan skor telak 21-5, 21-10 hanya dalam waktu 20 menit saja.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Kami sudah mempelajari permainan mereka dengan menonton video pertandingan. Permainan mereka sudah tertebak, mau main apapun kami sudah siap, semua pengembalian mereka sudah kami tunggu. Saat ketinggalan jauh, mereka terus dibawah tekanan, jadi susah mau mengejar," kata Liliyana, dikutip dari rilis PBSI.
"Pukulan-pukulan mereka monoton, kami sudah bisa membaca pengembalian mereka. Mereka tidak mau angkat bola, karena menghindari smash saya. Banyak pukulan-pukulan mereka yang dipaksakan" jelas Tontowi.
Tak seperti pertemuan sebelumnya di babak perempat final All England 2013 yang berlangsung sengit, kali ini justru sebaliknya, pasangan Polandia ini seperti tak berkutik
"Bedanya dengan di All England kemarin, mungkin pressure di sana lebih besar karena kami juara bertahan. Di India Open ini kami juga juara bertahan, tapi All England levelnya lebih tinggi," tutur Liliyana
Tontowi-Liliyana juga menjadi perwakilan Indonesia satu-satunya yang lolos ke final setelah Aprilia Yuswandari pada nomor tunggal putri dan di nomor ganda putra Angga Pratama-Rian Agung Saputro tersingkir.