Harianjogja.com, JOGJA--Tak hanya melindungi pemainnya dari godaan komersialisasi, Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri juga memproteksi anak asuhnya dari tawaran dari kelompok senior mereka. Salah satunya adalah dari timnas U-23 yang kini tengah mempersiapkan diri untuk ajang SEA Games Myanmar akhir tahun mendatang.
Kepada Harian Jogja, Indra Sjafri mengakui bahwa dirinya selalu menekankan kepada para pemainnya untuk tetap fokus pada apa yang telah mereka jalani selama ini. Menurut dia, dengan prestasi yang telah diraih anak asuhnya sejauh ini, sudah wajar jika akan banyak tawaran dari berbagai pihak yang datang.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Akan tetapi, sebagai pelatih, ia tak yakin jika anak asuhnya akan bisa mengeluarkan potensi maksimalnya jika harus bersaing dengan pemain lain yang berasal dari kelompok umur di atas mereka saat ini. Sebut saja jika anak asuhnya harus merapat ke timnas U-23, ia tak yakin para pemainnya itu bisa tampil maksimal.
”Pemain saya ini jago di kelompok umurnya. Belum tentu mereka bisa sebagus sekarang jika harus berada di kelompok umur yang ada di atasnya. Kalau bisa beradaptasi itu bagus, tapi kalau tidak, malah kasihan mereka,” ujarnya, Rabu (16/10/2013).
Selain itu, sebagai langkah preventif, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PSSI terkait dengan ketegasan penarikan pemain U-19 ke timnas U-23. Untuk ini ia mengakui telah berkomunikasi langsung dengan Sekretaris Jenderal (Sekjend) PSSI Joko Driyono. ”Beliau [Joko Driyono] telah menegaskan bahwa pemain timnas U-23 dilarang keras menarik pemain dari U-19,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi, Sekjen PSSI Joko Driyono memang menegaskan bahwa pihaknya menyarankan agar pelatih tetap fokus pada masing-masing skuatnya. Menurutnya, inilah fungsi dari pembinaan berjenjang berdasarkan kelompok umur. ”Saya rasa akan lebih bijak jika membiarkan pemain benar-benar matang di kelompok umurnya dulu,” tegasnya.