Meski berstatus sebagai pemegang trofi Piala Thomas terbanyak dengan 13 gelar, Indonesia justru tak begitu superior di ajang Piala Uber karena hanya mampu menjadi tiga kali juara sejak digelar tahun 1957.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Perolehan gelar juara mereka hanya sama dengan milik Amerika Serikat, kalah dari Jepang yang punya lima gelar dan tertinggal sangat jauh dari Tiongkok yang punya 12 titel juara.
Kesempatan terbaik sebenarnya didapat Indonesia kala jadi tuan rumah di tahun 2008, namun sayangnya mereka kalah 0-3 dari China di partai puncak. Setelahnya prestasi para srikandi 'Merah Putih' di ajang ini relatif menurun.
Setelah di tahun 2010 kalah dari China di semifinal, tahun lalu mereka harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor ketat 2-3.
Indonesia yang sempat tertinggal 0-2 mampu menyamakan skor jadi 2-2 setelah Adriyanti Firdasari serta Anneke Anneke Feinya Agustin/Nitya Krishinda Maheswari merebut laga ketiga serta keempat.
Sayangnya Lindaweni Fanetri yang jadi harapan untuk meloloskan tim ke semifinal gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Sempat memimpin di gim pertama, Linda kalah rubber set dari Minatsu Mitani.
Tahun ini kegagalan serupa kembali dituai Indonesia dan kalau boleh dibilang dengan penampilan yang lebih buruk. Indonesia tak mampu berbuat banyak saat menghadapi tuan rumah India dan langsung kalah 0-3.
Dua tunggal putri Linda dan Bellaetrix Manuputty tumbang, yang disusul dengan kekalahan Greysia Polii/Nitya Maheswari di laga ketiga membuat Indonesia harus kembali mengulangi kegagalan dua tahun lalu itu.
Ini artinya Indonesia masih harus menunggu dua tahun lagi untuk menuntaskan puasa gelar mereka di Piala Uberm yang sudah berlangsung sejak 1996. (JIBI/SOLOPOS/detiksport)