by Newswire - Espos.id Sport - Selasa, 27 Juli 2021 - 12:15 WIB
Esposin, TOKYO - Tim senam wanita Jerman memakai kostum tertutup di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini. Ini dilakukan untuk melawan isu seksisme di cabor senam.
Dilansir dari BBC, pesenam wanita biasanya memakai kostum leotard yang mirip bikini. Kostum itu mengikuti bentuk lekuk tubuh, menutupi lengan, dan hanya sampai bagian panggul.
Kostum tim senam wanita Jerman masih mengikuti bentuk tubuh dan menutupi lengan. Namun, kostum mereka kini ditambah sampai menutupi sampai bagian pergelangan kaki.
Baca Juga: Dikalahkan Taiwan, Kevin/Markus Masih Punya Kans Juara Grup A Olimpiade Tokyo 2020
"Saat melakukan split dan melompat, kadang leotard tidak menutupi semuanya. Terkadang, kostum itu bisa selip dan membuat atlet tidak nyaman," jelas salah satu tim senam wanita Jerman, Sarah Voss.
"Itu akan mengganggu konsentrasi saat tampil. Saya merasa aman dengan kostum sekarang ini dan tidak perlu memikirkan hal-hal aneh dari orang lain," tambahnya.
Tak ayal, terkadang kostum yang membuat selip di bagian panggul membuat atlet senam wanita bikin resah. Isu seksisme jadi bahan yang kerap dimunculkan dan nantinya membuat atlet itu sendiri yang kena mentalnya.
Baca Juga: Kalahkan Unggulan 1, Greysia/Apriyani Lolos Perempat Final sebagai Juara Grup
"Kami mau semua wanita ingin merasa nyaman. Dalam olahraga senam, kostum yang ketat dan terbuka mungkin bukan masalah, tetapi ketika puber dimulai dan masa menstruasi saya datang, saya sendiri jadi kurang nyaman," jelas Voss.
Aksi tim senam wanita Jerman nyatanya mendapat dukungan. Meski kembali ke masing-masing atlet, apakah lebih nyaman dengan kostum seperti itu atau pakai model yang dulu-dulu.