sport
Langganan

TIKET PERTANDINGAN : Pasoepati Minta Panpel Transparan Hasil Penjualan Tiket - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Imam Yuda Saputra Jibi Solopos  - Espos.id Sport  -  Selasa, 9 September 2014 - 09:35 WIB

ESPOS.ID - Laga Persis Solo melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Manahan beberapa waktu lalu. JIBI/Dok/Solopos

Esposin, SOLO – Kelompok suporter Pasoepati, meminta Panitia Pelaksana Persis untuk lebih transparan dalam mengelola pemasukan tiket saat menggelar laga kandang. Hal ini menyusul ketidakpercayaan Pasoepati akan jumlah pendapatan Persis saat menggelar laga kontra PSPS Pekanbaru di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (6/9/2014).

Dalam laga yang dimenangkan Persis, dengan skor 4-1 itu, panpel mengaku hanya meraup pendapatan sebesar Rp288.750.000. Jumlah penonton yang hadir hanya berkisar 11 ribuan orang. Salah satu pentolan Pasoepati, Andre "Jaran", meragukan pernyataan panpel itu. Pria yang juga menjadi dirigen Pasoepati di tribune timur B7 itu menilai seharusnya jumlah penonton dan pendapatan tiket yang masuk nilai lebih besar dari yang dilaporkan.

Advertisement

“Saya melihat tribune VIP banyaknya sama dengan tribune yang kami tempati di tribune timur. Tapi kenapa dari laporan yang diberikan panpel, jumlah pemasukan di tribune timur jauh lebih besar dari pada di VIP,” ujar pria yang juga menjabat sebagai menteri kreatifitas Pasoepati itu, saat dihubungi Esposin, Senin (8/9).

Dari laporan pemasukan tiket yang diumumkan panpel, Sabtu lalu, jumlah penjualan tiket terbanyak memang masih ditempati tribune timur, sebesar Rp101.750.000. Sementara tribune VIP, yang harga jual tiketnya jauh lebih mahal, hanya mampu menyerap pemasukan sebesar Rp28 juta.

“Jangan-jangan panpel ada kesalahan atau mungkin ada kebocoran di tribune VIP, yang membuat banyak penonton masuk tanpa membeli tiket. Kalau seperti ini terus didiamkan bagaimana Persis bisa untung?” imbuh Andre.

Advertisement

Andre memperkirakan, seharusnya laga melawan PSPS kemarin bisa meraup keuntungan sebesar Rp350-an juta. “Nah, sekarang cuma Rp288 juta. Itu juga masih dipotong biaya operasional sekitar Rp80-an juta. Namun, biaya operasional ini untuk apa saja kita enggak pernah tahu. Harusnya panpel mulai transparan. Apa saja rincian biaya operasional tolong diinformasikan ke publik,” imbuh Andre.

Terpisah, ketua Panpel Persis, Paulus Haryoto, bersikukuh jumlah pendapatan penjualan tiket melawan PSPS seperti yang telah dilaporkannya. Meski demikian, ia tak menampik jika selama ini kebocoran di tribune VIP masih sering terjadi.

“Oleh karena itu, saya meminta Pasoepati juga turut membantu mengawasi kebocoran ini,” terang Paulus. Sementara itu terkait laga melawan kandang terakhir Persis di babak 16 besar, melawan PS Bangka, Rabu (24/9), Paulus mengaku pihaknya tengah mengajukan kepada PT Liga Indonesia (LI) agar pertandingan dipindah ke Stadion Sriwedari, pada malam hari. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Mulyanto Utomo - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif