Pasangan Grende-Rifanty mengalahkan pasangan gado-gado Deria Nur Haliza (Indonesia)/Vasupongchai Yada (Thailand) dengan skor 6-3, 7-6 (5).
Atas prestasi tersebut, Grende-Rifanty sukses memenuhi target. Menghadapi pasangan asal Indonesia dan Thailand, Grende-Rifanty menang mudah di set pertama dengan skor 6-3.
Namun di set kedua, Grende-Rifanty ini terlihat mengalami grogi. Alhasil, mereka sering membuat kesalahan sendiri yang menguntungkan pasangan lawan. Beruntung, mereka tetap meraih kemenangan di set kedua. Grende-Rifanty akhirnya menutup set kedua dengan skor 7-6 (5).
“Saya dan Grende memang sudah sering berpasangan sejak Januari kemarin. Sebenarnya, di laga final ini, lawan tak begitu berat. Kami justru sedikit grogi saat memasuki set kedua. Ini yang menyebabkan kami tak segera mengakhiri pertandingan tadi,” kata Rivanty, saat ditemui wartawan seusai pertandingan.
Hal senada juga dijelaskan Grende. Petenis asli Bali ini mengatakan perasaan grogi muncul tiba-tiba di tengah lapangan. Sehingga, dirinya terlalu sering membuat kesalahan set kedua.
“Saya akui, di set kedua tadi saya dan Rivanty banyak membuat kesalahan. Tapi, akhirnya kami bisa menang di ganda putri,” kata Grende. (JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)