by Redaksi - Espos.id Sport - Sabtu, 17 Januari 2015 - 10:25 WIB
Esposin, SWANSEA— Chelsea menyambut lawatan Liga Premier ke markas Swansea City di Liberty Stadium, Swansea, dengan kepercayaan diri tinggi, Sabtu (17/1/2015) malam WIB.
Tim berjuluk The Blues itu yakin masa suram telah berlalu dan kini sangat antusias menantang Swansea yang bisa dijadikan batu loncatan semakin menjauhi tim-tim rival di papan atas klasemen liga.
Tidak ada jaminan Diego Costa dkk. akan mampu mendulang kemenangan di Liberty Stadium, namun di sisi lain tidak ada keraguan skuat besutan Jose Mourinho itu adalah tim yang jauh lebih difavoritkan.
Tidak ada jaminan Diego Costa dkk. akan mampu mendulang kemenangan di Liberty Stadium, namun di sisi lain tidak ada keraguan skuat besutan Jose Mourinho itu adalah tim yang jauh lebih difavoritkan.
Tim asal London Barat itu bisa semakin nyaman di puncak klasemen jika menang atas Swansea mengingat dalam pertandingan lainnya, runner up klasemen liga, Manchester City, justru akan melakoni ujian berat di pekan ke-22. The Citizens, sebutan City, akan menjamu Arsenal di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu malam WIB.
The Blues bertengger di puncak klasemen Liga Premier dengan nilai 49 dari 21 laga, unggul dua angka atas City yang membuntuti di peringkat kedua. Anak asuh Mourinho mempunyai kans melebarkan jarak hingga lima poin dan akan terpangkas tergantung hasil yang didapatkan City yang baru bertanding dalam 24 jam berselang.
“Tak pernah ada rasa puas di Chelsea, kami ingin memenangi setiap laga. Tentu saja, hal itu hal yang tidak mungkin dalam satu musim karena ada banyak sekali pertandingan di sana,” ujar Fabregas dilansir Sports NDTV, Jumat (16/1).
Chelsea menyambut lawatan ke Liberty Stadium dengan bekal kemenangan 3-0 atas Watford di ajang Piala FA dan juga menjungkalkan Aston Villa 2-0 di laga Liga Premier terbaru, Sabtu (10/1). Selain itu, The Blues menerima kabar baik terkait kiper utama mereka, Thibaut Courtois, yang kondisinya semakin membaik.
Courtois telah kembali berlatih bersama rekan satu timnya, namun cedera ibu jari yang ia alami belum benar-benar pulih. Situasi itu diyakini akan membuat Petr Cech kembali berada di bawah mistar gawang tim London Barat dalam lawatan ke Swansea, akhir pekan ini.
The Swans Tanpa Bony
Di kubu lawan, Swansea justru memulai periode baru musim ini menyusul kepastian hengkangnya Wilfried Bony ke Manchester City, baru-baru ini. Bony berlabuh di Etihad dengan banderol 28 juta poundsterling atau sekitar Rp535 miliar. Striker asal Pantai Gading itu kali terakhir membela The Swans dalam laga Liga Premier melawan Queens Park Rangers (QPR) pada hari pergantian tahun, dua pekan silam.
Sejak saat itu, Bony membela negaranya di Piala Afrika dan justru akan kembali untuk membela tim yang lain, City. Manajer Swansea, Garry Monk, mengatakan kehilangan Bony menjadi pukulan telak untuk timnya. Namun pelatih 35 tahun itu mengaku telah mengantisipasi periode seperti saat ini dan berharap mendapat pengganti sepadan dalam diri penyerang lain mereka, Bafetimbi Gomis.
“Saya sudah bersiap untuk situasi seperti ini. Kami membawa Bafetimbi Gomis dan Nelson Oliveira namun Bafe adalah striker nomor satu tim saat ini dan akan mencari cara agar keduanya bisa berkontribusi,” kata Monk.
“Bafetimbi seorang pemain dan striker berbeda. Dia memiliki kualitas dan telah membuktikan hal itu selama kariernya,” lanjutnya. (Triyono/JIBI/Solopos)