"Say no to racism, say yes to Kosovo". Demikian tulisan dalam spanduk yang dibentangkan suporter di Allianz Arena saat Bayern dan Arsenal bermain imbang 1-1 di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Dikutip dari ESPNFC, diketahui kalau yang mengusung spanduk tersebut adalah pendukung tuan rumah.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kosovo sudah memproklamirkan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008 lalu. Namun hingga kini masih muncul sengketa terkait wilayah tersebut, meski 108 dari 193 negara anggota PBB sudah mengakui kemerdekaan mereka.
Oleh FIFA, Kosovo juga sudah diizinkan menggelar pertandingan dengan negara lain, di mana yang terbaru mereka berhadapan dengan Haiti. Namun hingga kini FIFA belum memberikan keanggotaan secara penuh buat Kosovo.
Atas kejadian tersebut, UEFA menyatakan akan membuka penyelidikan. Masalah Bayern bukan cuma soal spanduk, klub tersebut terancam sanksi lain karena dianggap terlambat melakukan kick-off.
"Proses penyelidikan tengah dibuka terhadap FC Bayern Munich karena aksi diskriminasi suporternya (Article 14 UEFA Disciplinary Regulations), kemunculan spanduk yang dilarang (Article 16(2e) DR) dan kick-off yang terlambat (Article 11(2g) DR) di laga le kedua babak 16 besar Liga Champions menghadapi Arsenal FC, yang berkesudahan 1-1 di Jerman pada hari Selasa," demikian pernyataan resmi UEFA seperti dilansir detiksport.
Atas hal tersebut, Bayern terancam dapat sanksi denda dari UEFA. Kasus itu akan dibahas oleh Komisi Disiplin UEFA pada 20 Maret mendatang. (JIBI/Solopos)