Sanksi FIFA menurut kelompok suporter PSS Slemania bukan akhir segalanya. Sebaliknya, sanksi ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki dunia sepak bola Indonesia
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Harianjogja.com, SLEMAN - Kelompok suporter pendukung PSS, Slemania menilai positif adanya suspensi FIFA terhadap sepakbola Indonesia. Slemania memandang, dijatuhkannya sanksi FIFA bukan berarti iklim sepakbola di Tanah Air bakal tamat sampai di sini.
Ketua Slemania Lilik Yulianto menegaskan, justru sanksi dari induk organisasi sepakbola sejagat itu menjadi momentum untuk melakukan revolusi kompetisi yang lebih baik.
"Sanksi yang diberikan kepada Indonesia atas intervensi pemerintah terhadap PSSI seharusnya dijadikan titik tolok dalam perbaikan pengelolaan sepakbola Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/6/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, kondisi harus bisa dijadikan momen untuk perbaikan sistem persepakbolaan mulai dari pembinaan remaja, kompetisi profesional sampai dengan pembentukan tim nasional.
”Kondisi ini harus dimanfaatkan oleh semua pihak untuk membantu PSSI terlepas dari prakter-praktek kecurangan sepakbola yang selama ini membayangi,” tandasnya.
Lilik optimistis sanksi oleh FIFA terhadap persepakbolaan Indonesia bisa menjadi awal bangkitnya sepakbola Tanah Air yang selama ini dikuasai oleh segelintir orang.
Selama ini dia dan suporter yang lain sudah begitu muak dengan keringnya prestasi Timnas Garuda dalam percaturan kejuaraan internasional. Dia menuding nir prestasi Indonesia selama hampir 15 tahun ini disebabkan oleh pengelolaan sistem sepakbola Indonesia yang amburadul.