by Abu Nadzib - Espos.id Sport - Senin, 29 April 2024 - 20:27 WIB
Esposin, DOHA -- Striker Persis Solo Ramadhan Sananta akhirnya masuk dalam line up Timnas U-23 Indonesia dalam laga semifinal Piala Asia U-23 versus Uzbekistan, Senin (29/4/2024) pukul 21.00 WIB.
Selain Sananta, pelatih Shin Tae-yong memasang Muhammad Ferrari dan M. Fajar Fathurahman sejak awal menggantikan Komang Teguh dan Rio Fahmi.
Sementara itu delapan pemain lainnya adalah pilar yang selalu dimainkan sejak fase grup yakni Rizky Ridho, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Justin Hubner, Pratama Arhan, Ernando Ari Sutaryadi dan Nathan Tjoe Aon.
Shin Tae-yong memang tidak punya banyak pilihan di lini depan setelah Rafael Struick absen karena akumulasi kartu.
Shin Tae-yong memang tidak punya banyak pilihan di lini depan setelah Rafael Struick absen karena akumulasi kartu.
Selain Sananta, Hokky Caraka bisa menjadi pilihan namun striker PSS Sleman itu dinilai belum terlalu matang untuk laga penting.
Meski selalu menjadi cadangan, Sananta membuktikan ketenangannya saat berjumpa Korea Selatan di babak perempatfinal.
Kematangan penyerang Persis Solo ini juga tidak perlu diragukan. Meski begitu, Sananta tetap harus membuktikan diri sebagai penyerang tajam di lini depan saat melawan Uzbekistan nanti.
Uzbekistan U-23 juga merupakan tim yang kuat. Di Piala Asia U-23 kali ini, mereka belum pernah kalah ataupun kebobolan.
Tergabung di Grup D, Uzbekistan U-23 menang 3-0 melawan Vietnam, 5-0 melawan Kuwait dan 2-0 melawan Malaysia.
Di Babak Delapan Besar, mereka juga menang 2-0 atas Arab Saudi.
Tim asuhan Timur Kapaze ini diperkuat pemain kaliber Eropa seperti Abbosbek Fayzullaev (CSKA Moscow), Umarali Rakhmonaliev (Rubin Kazan) dan Abdulkodir Khusanov (RC Lens).
Nama terakhir, bahkan sudah dikaitkan dengan tim-tim besar Eropa seperti AS Roma, Inter Milan hingga Valencia.
Tetapi, tidak ada waktu bagi Garuda Muda untuk kembali merasa inferior. Satu kemenangan akan memastikan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade Paris 2024, atau yang pertama kali sejak 1968.
Dan hanya butuh satu kemenangan lagi, untuk memastikan tempat ke final turnamen di level Asia, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.