by Ponco Suseno Jibi Solopos - Espos.id Sport - Sabtu, 8 Desember 2012 - 19:04 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
SOLO –Satu-satunya solusi untuk menyelamatkan sepak bola di Tanah Air dari kepentingan segelintir orang, yakni dengan membubarkan kepengurusan PSSI dan KPSI dalam waktu dekat. FIFA yang memiliki otoritas tertinggi didesak untuk membubarkan PSSI dan KPSI menyusul tidak profesionalnya kedua lembaga itu dalam menangani sepak bola Indonesia.
Hal itu disampaikan Mantan anggota Komite Normalisasi (KN) sekaligus Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat ditemui wartawan di Stadion Manahan, Sabtu (8/12) pagi. Kasus meninggalnya striker Persis Solo PT LI 2011/2012, Diego Mendieta beberapa hari kemarin mestinya menjadi pelajaran berharga, baik PSSI dan KPSI. Adanya dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi justru sangat merugikan pemain.
“Melihat situasi saat ini, rasanya tidak ada cara yang tepat kecuali PSSI dan KPSI dibubarkan saja. Saya justru menyarankan agar FIFA melakukan hal itu. Setelah dibubarkan, dibentuk pengurus baru yang terbebas dari kepentingan kedua kelompok,” katanya.
Terselipnya berbagai kepentingan di dunia sepak bola menyebabkan perseteruan PSSI-KPSI berlarut-larut tanpa titik temu. Seandainya dibiarkan berlama-lama, justru menyebabkan masa depan sepak bola Indonesia menjadi suram. Sebelum dibubarkan, PSSI dan KPSI diminta harus melunasi semua tunggakan gaji pemain. Pasalnya, hal itu sudah menjadi kewajiban PSSI dan KPSI.
“Jangan sampai saat dibubarkan, mereka belum memenuhi gaji para pemain yang belum terbayarkan. Ini malah jadi repot lagi. Hal itu termasuk di Persis. Saya berharap, tunggakan gaji di Persis segera diselesaikan. Yang ada saat ini, justru Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) katanya disibukkan akan memberi sanksi ke Persis. Padahal, sanksi itu tidak tepat,” katanya.
