Esposin, MEDAN -- Kontingen wushu Jawa Tengah tampil meyakinkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara. Setelah mengakhiri penantian 20 tahun di nomor taolu, wushu Jawa Tengah medali emas di nomor sanda.
Berlangsung di Gedung Serbaguna Disporasu, sebanyak tujuh atlet Jawa Tengah berlaga di babak final nomor sanda pada hari Minggu, (15/9/2024) pagi. Dari tujuh laga final, enam diantaranya dimenangkan oleh atlet Jawa Tengah.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Atlet wuhsu asal Solo, Alexandra Calista Setiawan, juga menyumbangkan emas di nomor Taijiquan Putri.
Keran medali emas nomor sanda dibuka oleh kelas 48 kg putri Bayu Peni Hendrasswari. Selanjutnya, medali emas berkucuran ke Jawa Tengah lewat Tharisa Dea Florentina (kelas 52 kg putri), Gita Ariesta (kelas 56 kg putri), Thania Kusumaningtyas (kelas 60 kg putri), Yusuf Widiyanto (kelas 56 kg putra) dan Puja Riyaya (kelas 75 kg putra).
Sementara itu, Bintang Reindra Nada Guitara yang tampil di kelas 60 kg putra harus puas meraih medali perak.
Secara total, wushu Jawa Tengah meraih tujuh emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Pencapaian ini jauh melampaui pencapaian atlet wushu Jateng pada PON di Papua, 2021 lalu. Saat itu, wushu Jawa Tengah hanya mendapatkan tiga medali emas, lima medali perak dan lima medali perunggu.
Atas pencapaian luar biasa ini, Manajer tim wushu Jawa Tengah, Mochamad Zaenuri, menyampaikan rasa syukurnya. Apalagi pencapaian ini melebihi target yang ada dari KONI Jawa Tengah
“Alhamdulilah kami bersyukur kepada kehadirat Allah SWT, dari target yang dicanangkan KONI Jateng 3 emas, Ketum Pengprov 5 emas, kami bisa lalui jadi 7 emas,” katanya.
Ia berharap, pencapaian enam emas di nomor sanda dapat memacu semangat para atlet nomor taulo. Terlebih, bertepatan dengan momentum taulo yang akhirnya bisa meraih emas kembali setelah 20 tahun puasa.
“Kedisiplinan anak sanda sangat luar biasa, itu perlu sebagai cerminan untuk para atlet taulo. Memang dari sisi kedisplinan menjadi catatan kami tersendiri khususnya untuk atlet toulo lebih serius dalam pembinaan,” bebernya.
Kendati demikian, Zaenuri bersyukur Jawa Tengah masih bisa mendominasi nomor sanda. Secara total, Jawa Tengah menempati posisi 3 di klasemen akhir cabor taekwondo dengan tujuh emas, tiga perak, dan tiga perunggu.
Sementara Jawa Timur keluar sebagai juara dengan perolehan tujuh emas, sembilan perak, dan lima perunggu.
“Persaingan di sanda kami masih mendominasi, tapi tidak menjadikan kami terlena, di taolu kami masih harus lebih banyak belajar bagaimana bisa mengimbangi Jatim, Sumut, dan Jabar,” tandasnya.