Esposin, JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta PT Liga Indonesia dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah klub yang diperbolehkan mengikuti kompetisi QNB League 2015.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Sebagaimana diberitakan Antara, (17/4/2015), Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, mengatakan PT Liga Indonesia harus berkoordinasi dengan BOPI karena tidak ada yang untung dalam keributan ini.
"Kami meminta PT Liga Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan BOPI terkait masalah QNB League 2015. Karena tidak ada yang diuntungkan dengan keributan ini," kata Djohar.
Djohar menambahkan PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi QNB League 2015 harus aktif dalam menyelesaikan permasalahan ini hingga tuntas.
"Ujung tombak PSSI ini kan PT Liga Indonesia, jadi PT Liga kita harapkan aktif untuk menuntaskan masalah ini, apa saja yang diperlukan. Kita tahu ini masalah waktu," tambah Djohar.
Ia berharap seluruh pihak bisa meredakan suasana kekisruhan yang terjadi antara PT Liga Indonesia dan BOPI terkait kompetisi QNB League 2015.
"Kita semua harus tenang. Akibatnya fatal, yang rugi kita sendiri. Kita tidak ingin sepak bola kita vakum karena kesalahpahaman," kata Djohar.
Ia mengatakan pemberhentian kompetisi QNB League 2015 dinilai paling aman dalam permasalahan yang terjadi sekarang.
Penundaan kompetisi QNB League 2015 ini bertepatan dengan acara Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelardi Bandung dan Jakarta, Minggu (19/4/2015) mendatang.
Sebagaimana diberitakan Esposin, konflik Menpora-PSSI semakin memanas karena adanya masalah karena gaji pemain yang tidak dibayarkan, isu pengaturan skor, dan melorotnya peringkat FIFA yang membuat Indonesia disalip Timor Leste.
Kongres PSSI yang digelar Sabtu (18/4/2015), diharapkan mampu menghentikan kekisruhan dan membuat kompetisi QNB League 2915 digelar kembali.