by Gigih Windar Pratama - Espos.id Sport - Kamis, 25 April 2024 - 19:56 WIB
Esposin, DOHA -- Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, memuji penampilan ciamik Timnas U-23 Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong yang berlaga di Piala Asia U-23.
Menurutnya, penampilan Garuda Muda yang bermain cepat dengan satu dua sentuhan merupakan impiannya.
Persis Solo menyumbangkan Ramadhan Sananta di skuad Garuda Muda yang saat ini berjuang di babak perempatfinal melawan Korea Selatan, Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB.
Milo mengatakan Tim Garuda Muda bermain kolektif dan punya tugas yang sama.
Milo mengatakan Tim Garuda Muda bermain kolektif dan punya tugas yang sama.
Dalam jumpa pers jelang laga Persis Solo melawan Persita Tangerang di Stadion Manahan, Kamis (25/4/2024), Milo menilai Timnas Indonesia saat ini menggambarkan permainan impiannya yang kolektif, cepat dan berkarakter.
"Sekarang di Timnas Indonesia bermain karakter yang bagus, bermain satu dua sentuhan. Semua pemain menyerang dan bertahan secara kolektif, semua pemain di berbagai posisi bisa mencetak gol, tidak ada yang bertugas sebagai pencetak gol saja. Ini adalah permainan yang saya impikan. Bermain seperti ini akan menjadikan Anda juara," kata Coach Milo.
"Indonesia ketika mencetak gol Anda jadi yang terbaik, sangat mudah melihat siapa mencetak gol. Beberapa kali, ketika pemain belakang mencoba merebut bola, tidak ada yang mengamati hal itu. Ketika Jaime, Rian atau Eky Taufik mendapatkan bola dan memberikan umpan 50 meter kepada Sidibe yang kemudian mencetak gol, pujian diberikan kepada Sidibe saja. Padahal ada proses sebelum gol tersebut dan harus melihat bagaimana efisiensi dari para pemain. Semua hanya melihat siapa yang menendang dan mencetak gol," kritik Milo.
Milo berharap, penggemar sepak bola Indonesia bisa lebih menghargai sebuah proses.
Menurutnya, semua tim papan atas diseluruh dunia, melewati sebuah proses panjang untuk bisa menjadi juara.
"Tapi ini bukan proses semalam saja. Semua butuh proses yang panjang, lihat Manchester United, Liverpool, mereka punya uang beli pemain tetapi tidak bisa jadi juara. Lihat Liverpool semalam, kalah dari Everton, apakah ada yang teriak Klopp out? Klopp adalah pelatih terbaik di dunia, ini juga tentang proses para pemain juga," tegasnya.