Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Harianjogja.com, SLEMAN — Panitia pelaksana laga kandang PSS Sleman tidak ingin kembali mengalami kebocoran pendapatan. Untuk itu, mereka menambah jumlah personel yang disiagakan pada laga uji coba antara PSS melawan Persela Lamongan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (16/4/2016) malam.
“Salah satunya adalah dengan melakukan penambahan personel jaga di pintu loket. Total, jika biasanya hanya sekitar 400-500 personel keamanan, kali ini kami siapkan 600 orang,” tegas Ketua Panpel PSS Sleman Edijanto saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (14/4/2016) siang.
Menurut dia, pada laga uji coba sebelumnya, yakni melawan PSIS Semarang, Minggu (27/3) lalu, terjadi kebocoran pemasukan tiket di tribun merah. Dalam laga yang berkesudahan dengan kemenangan PSS Sleman itu, kebocoran tiket mencapai angka 3% atau sekitar 1.500 tiket.
“Kalau nominalnya ya sekitar Rp45 juta-an,” imbuh Edijanto.
Kebocoran itu, tambah Edijanto, kebanyakan disebabkan oleh banyaknya oknum-oknum ‘dalam’ yang tak bertanggungjawab. Mereka kerap memasukkan keluarganya meski tanpa tiket.
Pada dasarnya, jelas dia, kebocoran tiket itu merupakan hal yang tak bisa dihindari setiap kali menggelar laga home. Akan tetapi, diakuinya, kebocoran tiket hingga mencapai 3% itu terbilang cukup tinggi.
“Biasanya sih cuma 1-2% saja,” kata Edijanto.