by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos - Espos.id Sport - Jumat, 25 November 2016 - 09:30 WIB
Esposin, MANILA – Sekitar 25 tahun silam Indonesia pernah memiliki kenangan manis saat berlaga di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina. Saat itu, Timnas yang dipimpin pelatih berkebangsaan Uni Soviet, Anatoli Polosin, bertarung di laga hidup mati melawan Thailand di Final Sea Games 1991.
Bermain 0-0 hingga waktu normal berakhir, kapten Timnas, Sudirman, membuat publik Indonesia bergemuruh seusai menjadi penentu kemenangan di babak tos-tosan. Sebelum Sudirman mengeksekusi penalti, kiper Timnas Edy Harto sukses menggagalkan seorang algojo Thailand. Indonesia yang kala itu terkenal dengan shadow football sukses meraih medali emas setelah unggul 4-3 di adu penalti.
Memori indah itu ingin kembali dihadirkan saat Tim Garuda melawan Singapura di laga pamungkas Grup A Piala AFF 2016 di Rizal Memorial Stadium, Jumat (25/11/2016) malam. Sama-sama bertajuk laga hidup-mati, Evan Dimas dkk. jelas butuh kemenangan untuk menjaga asa ke semifinal. Kini Indonesia masih terpuruk di juru kunci klasemen dengan satu poin dari dua pertandingan.
Memori indah itu ingin kembali dihadirkan saat Tim Garuda melawan Singapura di laga pamungkas Grup A Piala AFF 2016 di Rizal Memorial Stadium, Jumat (25/11/2016) malam. Sama-sama bertajuk laga hidup-mati, Evan Dimas dkk. jelas butuh kemenangan untuk menjaga asa ke semifinal. Kini Indonesia masih terpuruk di juru kunci klasemen dengan satu poin dari dua pertandingan.
Kemenangan akan menggaransi satu tiket ke babak selanjutnya, dengan catatan Filipina kalah atau bermain seri lawan Thailand di laga yang digelar bersamaan. Pelatih Timnas, Alfred Riedl, menyebut timnya butuh lebih dari sekadar sejarah untuk meraih tiga poin lawan The Lions, julukan Singapura.
Ucapan Riedl cukup beralasan. Pasalnya, Garuda terancam bermain tanpa playmaker Stefano Lilipaly dan sayap Rizky Rizaldi Pora yang cedera saat melawan Filipina. Riedl juga harus memutar otak untuk menutup lubang apabila mereka harus absen Jumat nanti. Zulham Zamrun kemungkinan diturunkan sejak awal untuk mengisi posisi Rizky Pora. Sedangkan Bayu Pradana dapat menjadi opsi bagi Lilipaly. Jika itu terjadi, Evan Dimas akan lebih berperan sebagai playmaker sementara Bayu menjadi penyeimbang lini tengah.
“Strategi bertahan mereka nyaris berjalan dengan bagus. Tapi, mereka juga harus menang di laga besok. Ini akan menjadi pertandingan terbuka,” ucap pelatih 67 tahun itu.
Sementara itu, bos Singapura, V. Sundramoorthy, mengklaim sudah mengetahui kelemahan Timnas. Dia bakal mengeksploitasi kekurangan tersebut dengan strategi khusus. Indonesia sementara menjadi tim yang paling banyak kebobolan di Grup A dengan enam gol. “Indonesia merupakan tim bagus. Kami harus fokus pada diri sendiri,” ujarnya.
Perkiraan Susunan Pemain
Singapura (4-1-4-1): Hassan Sunny; Abdul Hameed, Madhu Mohana, Daniel Bennett, Shakir Hamzah; Anumanthan Kumar; Faris Ramli, Hariss Harun, Safuwan Baharudin, Jumaat Jantan; Khairul Amri
Pelatih: V. Sundramoorthy (Singapura)
Indonesia (4-4-2): Kurnia Meiga; Benny Wahyudi, Gunawan Dwi Cahyo, Fachrudin Aryanto, Abduh Lestaluhu; Andik Vermansah, Stefano Lilipaly, Evan Dimas, Zulham Zamrun; Lerby Eliandri, Boaz Solossa
Pelatih: Alfred Riedl (Austria)
Head to head:
28/11/12 Indonesia 1 – 0 Singapura
04/11/09 Singapura 3 – 1 Indonesia
09/12/08 Indonesia 0 – 2 Singapura