Esposin, ROMA – Kehadiran media jejaring sosial rupanya menjadi momok tersendiri bagi Timnas Italia. Tak mau konsentrasi pemain pecah, pelatih Italia Cesare Prandelli memberlakukan larangan penggunaan sosial media semacam Twiiter maupun Facebook bagi para penggawa Azzurri selama Piala Dunia 2014.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Larangan itu berawal dari kekacauan yang ditimbulkan striker Mario Balotelli dalam kicauannya di Twitter. Kicauan yang berbuntut masalah itu diunggah Balotelli karena merasa tak senang dengan tulisan mengenai isu perlawanan terhadap mafia yang dimuat surat kabar Gazzetta dello Sport.
Dalam tulisan itu Balotelli disarankan menjadi teladan melawan mafia. Kicauan Balotelli itu kemudian memicu reaksi keras dari aktivis anti-mafia Rosaria Capacchione. Tak ingin kontroversi serupa terulang, Prandelli memutuskan memberlakukan larangan penggunaan media sosial bagi skuatnya selama tampil di Brazil 2014.
“Peraturan baru akan diberlakukan dan peraturan itu akan lebih ketat. Kami melarang penggunaan media sosial bagi para pemain. Larangan ini akan diberlakukan di pusat latihan Piala Dunia,” sebut Prandelli dilansir Yahoosports, Rabu (16/10/2013) WIB.
Terpisah, Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Italia FIGC, Demetrio Albertini, mengatakan Italia akan bekerja bersama dengan para pemain untuk menyetujui pembatasan penggunaan media jejaring sosial.
“Kami akan bekerja dengan para pemain untuk mencapai peraturan yang kami sepakati bersama,” kata Albertini setelah Prandelli mengumumkan larangan penggunaan sosial media selama Piala Dunia 2014 seperti dilansir Football Italia.
“Harus ada keseimbangan antara kebebasan berekspresi, kehidupan pribadi dan aktivitas profesional dengan metode komunikasi yang tepat,” imbuh Albertini.