Pada pertandingan yang berakhir Sabtu (7/6/2014) malam WIB, Sharapova memerlukan waktu tiga jam dua menit untuk mengakhiri perlawanan Halep dan menang 6-4 6-7 (5) 6-4.
Durasi itu menjadi yang terlama di sebuah final Prancis Terbuka di kelompok putri sejak tahun 1996, ketika Steffi Graf mengalahkan Arantxa Sanchez Vicario juga dengan tiga set, dalam waktu tiga jam tiga menit.
Bagi Sharapova, inilah gelar keduanya di Roland Garros setelah memenanginya pula di tahun 2012. Juga, ia menambah koleksi gelar Grand Slam-nya menjadi lima.
Sementara bagi Halep, kekalahannya di partai puncak mengakhiri performa luar biasanya sepanjang dua minggu ini. Sebabnya, petenis Rumania itu maju ke final tanpa kehilangan satu set pun.
"Ini final Grand Slam terberat yang pernah aku mainkan. Aku menaruh respek besar pada Simona. Aku rasa dia memainkan pertandingan yang menakjubkan hari ini," ucap Sharapova yang di turnamen kali ini diunggulkan di tempat ketujuh.
"Aku tak bisa memercayainya. Tujuh atau delapan tahun lalu aku tak pernah menyangka bisa menang lagi di Roland Garros, ketimbang Grand Slam yang lain," sambungnya di Reuters seperti dikutip detiksport.
"Berpikir bahwa aku kini telah memenanginya dua kali... Aku sangat emosional Aku tak bisa ngomong," tambah mantan pemain nomor satu dunia itu, yang dalam sambutannya sempat menangis itu.
Halep nyaris menjadi petenis putri Rumania kedua yang pernah menjuarai turnamen Grand Slam, setelah manajernya, Virginia Rizici, yang berjaya di Paris pada tahun 1978.
"Ini halaman pertama Grand Slam-ku. Secara emosi, tentu saja ini sulit," ucap Halep yang tahun lalu dinobatkan sebagai pemain yang paling berkembang.
"Mudah-mudahan akan banyak kesempatan lagi. Tapi yang ini akan special buatku sepanjang hidup. Selamat, Maria. Kamu kampiun yang hebat," tambah petenis 22 tahun itu.. (JIBI/SOLOPOS)