by Arief Junianto Jibi Harian Jogja - Espos.id Sport - Selasa, 9 Februari 2016 - 05:35 WIB
Harianregional.com, JOGJA — Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY menilai KONI setempat tidak memahami benar mengenai sepak bola. Untuk itu Asprov berencana bakal menemui pengurus KONI DIY guna mengklarifikasi pernyataan yang menyebutkan bahwa Asprov terlalu memanjakan para pemain tim sepak bola di ajang pra-PON XIX di Jawa Barat.
Salah satu Anggota Komite Eksekutif (Komek) Asprov PSSI DIY, Sumiharto mengatakan bahwa pernyataan KONI soal usulan dana dari Asprov yang dinilai tidak logis perlu diklarifikasi ulang. Ia menilai bahwa persoalan tim sepak bola DIY tidak bisa disamakan dengan cabang olahraga lainnya.
“Kami diminta bikin proposal sesuai kebutuhan kami. Kebutuhan kami ya itu. La kok sekarang dibilang tidak logis,” ujarnya, Minggu (7/2/2016) siang.
Menurut dia, persiapan tim sepak bola DIY sebenarnya telah digelar sejak tahun lalu. Hal ini juga dibuktikan dengan keikutsertaan tim sepak bola DIY di ajang Pra-PON XIX di Semarang akhir tahun lalu.
“Jadi, sebenarnya kami sudah melakukan persiapan. Bahkan sejak tahun lalu,” kilahnya.
Sumiharto pun menilai, anggapan bahwa Asprov DIY terlalu memanjakan para pemain mudanya adalah terlampau mengada-ada. Dikatakannya, para pemain yang masuk ke dalam Tim Sepakbola DIY di ajang Pra-PON XIX tergolong pemain dengan kelompok usia di atas 22 tahun.
Menurutnya, pemain yang berada di kelompok ini sudah tak lagi bisa dikatakan sebagai pemain junior. Dengan begitu, para pemain itu pun tak bisa diperlakukan laiknya seorang pemain junior.
“Kalau kami diminta rembug dengan orang tua pemain, maaf saja, kami tak bisa. Kemampuan [finansial] orang tua pemain itu kan berbeda-beda,” katanya.