JOGJA–Secara teknis persiapan PSIM Jogja dalam menyambut kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia telah optimal. Sisa waktu empat hari sebelum laga perdana melawan Persiku Kudus, PSIM memilih mematangkan sistem transisi.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Manajer sekaligus pelatih PSIM, Maman Durrachman, menjelaskan, jeda transisi bisa menjadi bom berbahaya bagi tim terlebih saat melakukan pertandingan away di kandang lawan. Menurutnya, aspek transisi menuntut daya kontrol pemain.
“Materi latihan hanya menyentuh aspek kontrol saja, kami harus mewaspadai jeda transisi dari pola menyerang ke bertahan dan sebaliknya. Momentum ini membutuhkan kontrol yang bagus dari masing-masing pemain di tiap sektor,” katanya saat ditemui seusai memimpin latihan di Stadion Mandala Krida, Kamis (7/2/2013).
Dia menjelaskan, pada laga tandang, tekanan psikologis bisa berdampak pada kontrol pemain, sehingga perlu membangun kesadaran kontrol melalui pelatihan teknis. “Laga tandang tekanannya semakin berat, dan sikap kontrol untuk memanfaatkan transisi ini sangat penting,” tandasnya.
Untuk itu, selama empat hari menjelang laga resmi, Maman memilih menjaga kondisi fisik bagi para pemainnya. “Latihan hanya menjaga stabilitas saja, dan kami berikan sentuhan-sentuhan kecil yang kami rasa masih kurang, selebihnya mereka sudah siap semuanya,” kata Maman.