Esposin, JAKARTA — Indonesia menyudahi penantian panjang selama 19 tahun untuk mengangkat Piala Thomas. Sayangnya, pesta kemenangan itu terasa hambar karena Merah-Putih tak bisa dikibarkan di podium karena sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).
Seperti diketahui, Indonesia dikenai sanksi oleh WADA karena tidak patuh dalam menerapkan program pengujian doping yang efektif. Akibat sanksi tersebut, Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan regional hingga dunia selama penangguhan, selain juga tidak memenuhi syarat untuk duduk sebagai anggota dewan di komite.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Baca Juga: Indonesia Rebut Piala Thomas Setelah Menanti 19 Tahun
Indonesia masih diperbolehkan ikut pertandingan-pertandingan di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia tapi tak boleh membawa nama dan mengibarkan bendera negara selain di ajang Olimpiade.
Alhasil, seusai Jonatan Christie memastikan kemenangan, Indonesia naik podium pertama dengan iringan bendera PB PBSI.
Dikutip dari Detik.com, Indonesia memastikan diri juara Piala Thomas 2020 seusai mengalahkan China 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) malam WIB.
Tiga poin itu dipersembahkan oleh Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie. Ini jadi gelar Piala Thomas pertama buat Indonesia sejak 2002 silam. Kala itu, tim bulutangkis putra Indonesia menang 3-2 atas Malaysia di Guangzhou, China.
Gelar juara di Denmark kali ini sekaligus menambah koleksi Indonesia di Piala Thomas menjadi 14 titel. Tim Merah-Putih unggul dari China yang mengoleksi 10 gelar juara.