Esposin, SOLO – Kerja sama tim menjadi kendala utama yang harus dibereskan Persis Solo Junior (Jr) sebelum menjamu Persipur Purwodadi di Stadion Manahan, Solo, Minggu (28/8/2016).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Tim besutan Muhammad Nurhadi El Hamid itu gagal memaksimalkan permainan karena kurangnya kerja sama tim sehingga harus puas meraih hasil imbang 0-0 saat melawan Persiharjo Sukoharjo Jr., Minggu (21/8/2016). Masalah serupa kembali mengganggu performa Persis Jr. ketika menjajal tim U-16 Solo Football Academy (SFA) di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (24/8/2016).
Meski berhasil memetik kemenangan 2-0 atas SFA, pelatih Persis Jr., Muhammad Nurhadi El Hamid, belum puas melihat performa anak-anak didiknya. Abi Deva dkk. dinilai masih bermain individual dan gagal membangun kerja sama tim yang apik.
"Masalahnya masih sama seperti laga-laga sebelumnya. Team work enggak berjalan karena anak-anak masih sering ingin membawa bola sendiri," ujar pelatih yang akrab disapa Memet itu saat ditemui Esposin, di Sriwedari, Rabu sore.
Memet mengungkapkan para pemain Persis Jr. masih kerap ingin menonjolkan skill individu saat menggiring bola. Alhasil, mereka sering terlambat memberi umpan kepada pemain lain untuk membangun serangan.
"Passing enggak efektif, bola justru sering hilang karena salah umpan. Padahal saya sudah membatasi anak-anak maksimal hanya boleh melalukan lima kali sentuhan bola sebelum diumpan ke pemain lain supaya enggak kebanyakan style sendiri," imbuh dia.
Sementara itu, manajer Persis Jr., Qorib "Erick" Masykuri, mengatakan selain persoalan kerja sama tim, Abi Deva dkk. harus memperbaiki emosi. Mereka diharap mampu menjaga emosi saat menghadapi laga dengan tensi tinggi seperti saat menantang Persiharjo Jr. pekan lalu.
"Kemarin anak-anak masih sering terlalu emosi. Akibatnya, permainan jadi enggak fokus, kurang tenang," kata Erick.