Esposin, SOLO -- Kans Persis Solo menjuarai Piala Polda Jateng 2015 memang telah menipis. Meski demikian, kondisi itu tak lantas membuat Persis bakal tampil tanpa target saat melakoni final lanjutan Piala Polda Jateng di markas PSIS Semarang, Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (2/8/2015) sore WIB nanti.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menipisnya peluang Persis tak terlepas dari hasil seri 0-0 saat menjamu PSIS pada final leg kedua di Stadion Manahan, Solo, Kamis (30/7/2015). Hasil itu pun memaksa Persis wajib mencetak setidaknya satu gol dan tidak kebobolan selama laga guna memangkas defisitnya dari PSIS.
Defisit itu dialami Persis Solo setelah pada final leg pertama sebelumnya di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (4/7/2015), kebobolan lebih dulu dari PSIS pada menit ke-26. Saat itu, laga akhirnya ditunda karena keributan antara kedua kubu suporter.
Direktur Olahraga dan Teknik Persis, Totok Supriyanto, yakin skuatnya mampu mewujudkan target itu. Meski demikian, ia meminta skuatnya untuk tampil lepas dan tampil tanpa tekanan.
“Memang berat, tapi dalam sepak bola enggak ada yang enggak mungkin. Yang terpenting, para pemain tetap tampil penuh semangat dan main lepas saja. Toh, cukup main seri 1-1 saja, kita sudah bisa juara,” ujar Totok saat dihubungi Esposin, Jumat (31/7/2015).
Totok mengaku dengan kualitas skuatnya saat ini mengejar defisit dari PSIS bukan tidak mungkin. Keyakinan ini tak terlepas dari pengamatannya saat Bayu Andra Dkk. menjamu PSIS, Kamis kemarin.
“Secara kualitas permainan, pemain kami juga enggak jelek. Hanya saja adik-adik [pemain] memang kurang tenang. Hal itu membuat ritme permainan mereka rusak dan terbawa tempo PSIS. Itu yang perlu kita ubah. Caranya yakni dengan bermain lebih tenang dan lepas. Enggak perlu memikirkan target, yang penting menunjukkan performa yang terbaik,” beber Totok.
Terpisah, Pelatih Persis, Aris Budi Sulistyo (ABS), sepertinya akan kembali menerapkan formasi andalannya 4-2-3-1, saat melakoni lanjutan final leg pertama. Skema ini akan kembali diandalkan ABS menyusul kegagalan pola 4-4-2 saat menjamu PSIS.
Saat itu, dengan pola 4-4-2, Persis gagal memenangi duel dengan PSIS di sektor tengah. Alhasil, selama babak kedua, Persis lebih cenderung bermain dengan menerapkan strategi direct football atau umpan-umpan jauh. “Kalau hanya fokus di lini depan, tengah tentu akan kalah. Makanya kami akan tetap pakai pola 4-2-3-1 dengan harapan akan muncul peluang dari second line,” ujar ABS.