by Redaksi - Espos.id Sport - Sabtu, 4 Juli 2015 - 04:25 WIB
Sebelumnya, Persis sempat ragu mengikuti mengikuti turnamen yang diselenggarakan Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu. Laskar Sambernyawa, julukan Persis, khawatir Piala Kemerdekaan akan membebani finansial karena digelar dengan format home tournament.
Namun, Persis akhirnya membulatkan tekad untuk mengikuti Piala Kemerdekaan setelah mendapatkan arahan dari mantan Ketua Umum Asosiasi Kota (Askot) PSSI Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.
“Setelah berkomunikasi dengan Pak Rudy [F.X. Hadi Rudyatmo], akhirnya Persis memutuskan ikut. Kami segera ke Jakarta untuk mendaftarkan tim sebelum tenggat pendaftaran terakhir Senin [6/7] nanti,” ujar CEO PT Persis Solo Saestu (PSS), Paulus Haryoto, saat dihubungi Esposin, Jumat (3/7/2015).
Paulus menegaskan Persis tidak akan berganti nama selama mengikuti Piala Kemerdekaan. Menurutnya, Laskar Sambernyawa tidak perlu mencemaskan ancaman sanksi PSSI karena berpartisipasi dalam turnamen yang digelar Tim Transisi.
“Kami tidak takut sanksi PSSI karena ini merupakan turnamen yang diselenggarakan pemerintah. Sesuai dengan instruksi Pak Rudy selaku anggota Tim Transisi dan juga penasehat Persis, kami akan ikut Piala Kemerdekaan,” terang Paulus.
Tim Transisi telah menggelar workshop Piala Kemerdekaan di Jakarta, Jumat siang. Sebanyak 19 tim Divisi Utama (DU) telah menandatangani pakta integritas untuk mengikuti turnamen itu. Namun, Tim Transisi masih memberi kesempatan bagi klub-klub lain untuk mendaftarkan tim hingga Senin nanti. Kemenpora menjanjikan pemberian match fee senilai Rp50 juta per laga untuk setiap tim selama mengarungi babak penyisihan grup Piala Kemerdekaan. Tim yang lolos ke delapan besar berhak menerima dana Rp75 juta, sedangkan yang melaju ke semifinal mendapatkan uang Rp100 juta.
Hadiah yang dijanjikan Kemenpora untuk juara Piala Kemerdekaan pun cukup menjanjikan, yakni Rp500 juta, sedangkan runner up bakal menerima Rp300 juta. Selain itu, tim yang mendapatkan predikat fairplay bakal menerima hadiah Rp100 juta. (Imam Yuda Saputra/Tri Indriawati/JIBI/Solopos)