Esposin, SOLO – Lini belakang Persija Jakarta tengah menjadi sorotan. Kondisi itu tak lepas dari hasil minor yang dialami Macan Kemayoran, julukan Persija, saat takluk dari Mitra Kukar 1-3 pada laga babak delapan besar Grup D Piala Jenderal Sudirman di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/12/2015) malam WIB.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Dalam laga itu, kiper Persija, Andritany, harus rela memungut bola ke gawangnya sebanyak tiga kali. Sementara, Persija hanya mampu menciptakan satu gol balasan dari tandukan Gunawan Dwi Cahyo.
Pelatih Persija, Bambang Nurdiansyah, menilai absennya dua bek senior, Ismed Sofyan dan M. Roby, memiliki pengaruh besar terhadap hasil yang dialami skuatnya. Meski pun, pelatih yang akrab disapa Banur itu mengakui bahwa skuatnya masih memiliki cukup banyak pemain pengganti yang bisa menggantikan peran kedua bek senior itu.
“Ya ini memang sepak bola dan kita tidak bisa mengandalkan satu atau dua pemain saja. Tapi, memang peran keduanya [M. Roby dan Ismed] memang cukup penting. Keduanya merupakan pemain senior dan berpengalaman sehingga bisa memompa konsentrasi bek-bek lain,” ujar Banur saat dijumpai Esposin, di Hotel D’Wangsa, Solo, Minggu (13/12/2015).
Roby dan Ismed memang tidak bisa diturunkan saat Persija menghadapi Mitra Kukar. Keduanya masih mengalami cedera pangkal paha yang dialami sejak masa persiapan beberapa waktu lalu. Tanpa kehadiran keduanya, Banur pun memberikan posisi bek sentral kepada duet OK Jhon dan Gunawan. Sementara, posisi bek sayap diberikan kepada Maman Abdurahman dan Novriyanto yang mengantikan posisi Ismed di sisi kanan.
Selain keropos di lini belakang, Banur juga menilai banyak permasalahan yang harus segera dibenahi skuatnya. Terlebih lagi saat menghadapi PS TNI pada laga lanjutan delapan besar Grup D di Stadion Manahan, Selasa (15/12/2015) nanti. Salah satu masalah yang harus segera dibenahi adalah konsistensi permainan skuatnya. Ia menilai skuatnya masih kurang stabil karena daya tahan dan stamina yang acap merosot di menit-menit terakhir.
“Ini yang menjadi PR [pekerjaan rumah] kami. Bagaimana caranya membuat konsistensi fisik pemain selama 90 menit pertandingan. Contohnya seperti kemarin [melawan Mitra Kukar] setelah gol Gunawan yang menjadi penyama kedudukan, anak-anak akan terpacu. Tapi, kenyataannya mereka justru mengendur,” imbuh Banur.
Menghadapi PS TNI, Persija harus meraih kemenangan. Jika kembali menelan kekalahan, kans Persija ke babak semifinal dipastikan tertutup. Begitu pula dengan PS TNI yang pada laga perdananya di babak delapan besar, Sabtu sore, takluk 1-2 dari Semen Padang. Jika kembali menelan kekalahan, skuat besutan Suharto AD ini pun dipastikan tersingkir.