Esposin, SOLO — Persis Solo harus mengakui keunggulan PSIM Yogyakarta dalam laga lanjutan pekan kedelapan Liga 2 dengan skor 0-1 di Stadion Manahan pada Senin (15/11/2021) malam. Kekalahan itu menjadi kekalahan perdana Persis Solo dalam Liga 2 tahun ini. Kekalahan Persis Solo justru terjadi di partai sarat gengsi Derbi Mataram.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Persis Solo bermain tanpa arah saat menghadapi skuat PSIM Yogyakarta. Irfan Bachdim yang tampil sebagai starter gagal memberikan performa terbaik. Irfan dimainkan Eko Purdjianto menjadi pemain sayap. Persis Solo bahkan kesulitan mencetak tendangan ke gawang.
Baca Juga: Buru-Buru Tinggalkan Laga Persis Solo, Gibran: Meh Nonton Ikatan Cinta!
Di sisi lain PSIM Yogyakarta bermain efektif. Umpan-umpan pendek PSIM Yogyakarta mampu meredam permainan cepat Persis Solo. Gol PSIM Yogyakarta terjadi menit ke-52 oleh Sugeng Effendi yang memanfaatkan bola muntah dari luar kotak penalti.
Usai laga, ratusan pendukung Persis Solo memenuhi kawasan luar Stadion Manahan. Polisi memukul mundur para suporter menggunakan gas air mata.
Hingga pukul 23.15 WIB, para owner Persis Solo belum meninggalkan Stadion Manahan.
Sementara itu, Coach Eko Purdjianto tidak menghadiri sesi jumpa pers usai laga. Persis Solo diwakili oleh asisten pelatih Haryanto Prasetyo Adi Utomo. Baru pertama kali Eko Purdjianto tidak hadir dalam jumpa pers. Sedangkan perwakilan pemain Persis Solo diwakili oleh Rian Miziar.
Coach Haryanto mengatakan permohonan maaf kepada para suporter atas kekalahan itu. Ia segera memperbaiki kondisi tim untuk menyapu bersih dua laga sisa. Ia menegaskan coach Eko tidak hadir dalam jumpa pers karena ada sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan.
“Kekalahan ini kami tanggung bersama-sama tidak saling menyalahkan,” kata dia.
Baca Juga: LIVE Persis Solo vs PSIM: Selesai, Persis Tumbang di Derbi Mataram
Sementara itu Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, mengapresiasi kinerja para skuat PSIM Yogyakarta. Persis Solo sudah bermain bagus namun kurang beruntung.
“Saya percaya dengan kemampuan pemain, kenapa saya tidak berdiri memberi instruksi karena saya percaya pemain,” kata dia.