Sementara itu, manajemen Persis tak dapat menjamin pengajuan banding yang ditujukan ke PSSI dapat membuahkan hasil positif bagi kubu Persis.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Informasi yang diperoleh Esposin menyebut, setelah laga kandang melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Rabu (4/9), beberapa penggawa Laskar Sambernyawa memang sudah meninggalkan Kota Bengawan secara bergelombang.
Hal itu terutama dilakukan pemain yang berdomisili di luar Kota Solo, seperti Diva Tarkas, Yogi Alfian, Bangun P. dan Nnana Onana. Satu-satunya legiun asing yang dimiliki Persis Solo tersebut sudah pergi meninggalkan Kota Bengawan per Rabu pagi.
“Hari ini [kemarin], saya sudah ke Jakarta. Kalau kompetisi dilanjut, aku akan kembali ke Solo. Kota Solo adalah kota keduaku setelah Yaounde [Kamerun]. Pasoepati juga telah menjadi keluarga keduaku,” kata Nnana Onana, kepada Esposin, Rabu (18/9/2013).
Dengan kepulangan Onana ke Jakarta, praktis kondisi Mes Teratai Mangkubumen menjadi sepi. Sementara, pemain Persis yang berdomisili di Kota Bengawan memilih pulang ke rumah masing-masing. “Semoga, ke depan saya masih bisa bermain di Persis,” katanya.
Komdis PSSI sudah memutuskan Persis Solo termasuk salah satu tim yang terkena diskualifikasi. Sanksi berat terpaksa diberikan karena Laskar Sambernyawa sudah mengalami kekalahan WO sebanyak dua kali, yakni saat melawan Persifa Fak-Fak dan Persemalra Tual Maluku di putaran kedua. Selain terkena sanksi diskualifikasi, Persis juga dikenai sanksi denda Rp150 juta. “Hari ini [kemarin], kami sudah mengajukan banding ke PSSI. Semoga, banding itu bisa menjadi bahan pertimbangan PSSI atas pemberian sanksi kemarin. Kami berharap, Persis masih dapat melanjutkan kompetisi karena bagi kami Persis baru mengalami kalah WO sekali saat melawan Persifa. Sedangkan, saat melawan Persemalra tak dapat dihitung kalah WO karena tim tersebut sudah mengundurkan diri,” kata seorang pengurus Persis. (JIBI/Solopos)