by Newswire - Espos.id Sport - Sabtu, 18 Februari 2023 - 21:05 WIB
Esposin, SEMARANG -- Kericuhan antara suporter dan polisi pada pertandingan PSIS versus Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023), diduga dipicu kemarahan suporter karena sudah memiliki tiket tapi pertandingan digelar tanpa penonton.
Fakta itu didapatkan setelah polisi memeriksa sejumlah saksi kericuhan di depan Stadion Jatidiri.
Polisi menyebut penjualan tiket pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persis Solo dilakukan sebelum adanya rekomendasi kepolisian tentang larangan ada penonton dalam laga lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Jatidiri Semarang.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di Semarang, Sabtu (18/2/2023), mengatakan hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi usai kericuhan di depan Stadion Jatidiri saat pertandingan PSIS melawan Persis.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di Semarang, Sabtu (18/2/2023), mengatakan hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi usai kericuhan di depan Stadion Jatidiri saat pertandingan PSIS melawan Persis.
"Ada sekitar 20 orang yang diklarifikasi yang terdiri atas suporter, koordinator suporter, serta panitia pelaksana pertandingan," katanya seperti dikutip Esposin dari Antara.
Menurut dia, dari pemeriksaan tersebut diperoleh fakta jika sudah ada penjualan tiket sebelum keluarnya rekomendasi dari kepolisian.
Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.
Pendukung PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton.
Penonton yang marah karena tak bisa menonton pertandingan meluapkan kekesalan dengan melempari petugas kepolisian.
Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata yang sebagian asapnya masuk ke dalam stadion.
Pertandingan PSIS vs Persis pun sempat terhenti beberapa menit.
Pertandingan pun berkesudahan dengan skor imbang, 1-1.