Esposin, SOLO - Panita pelaksana (Panpel) pertandingan Persis Solo telah menggelar rapat evaluasi laga Laskar Sambernya melawan Bajol Ijo (Persebaya Surabaya) yang diwarnai kericuhan suporter di tribune Stadion Manahan.
Hasil evaluasi ini bakal dibawa ke rapat koordinasi (rakor) dengan kepolisian untuk persiapan laga Persis Solo melawan Borneo FC di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (15/7/2023) sore.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Ada penambahan perlengakapan seperti alat deteksi metal. Apabila memungkinkan, alat deteksi dari panpel. Untuk tribune rawan, yaitu utara dengan timur kalau diizinkan kami minta disterilkan saja,” kata ketua panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, kepada Esposin, Senin (10/7/2023).
Menurutnya sterilisasi tribune penghubung itu untuk menjaga jarak antarkedua suporter. Rencananya, petugas kepolisian akan berada di tribune penghubung itu.
“Ada dua pagar lah intinya. Kami kan hanya kasih ide saja,” imbuh dia.
Di sisi lain, Ginda menambahkan dalam Perpol No.10/2022 di dalam stadion tidak boleh ada polisi kecuali terdapat permohonan secara tertulis atau tidak tertulis. Artinya polisi boleh di stadion selama ada permintaan dari ketua panpel maupun security officer.
Kemudian, menurut Ginda di ring 2 seperti kawasan jogging track dan lokasi parkir boleh ada polisi dengan catatan tidak membawa senjata. Lalu, di kawasan luar seperti Jl. Adi Sucipto itu sudah menjadi wewenang kepolisian pada umumnya.
“Pemeriksaan bisa keduanya, dari polisi maupun pengamanan pertandingan. Intinya polisi di mana saja, selama ada permintaan. Seperti kejadian lalu, polisi bisa berada di perbatasan tribune,” kata Ginda.