Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Harianjogja.com, JAKARTA — Satuan Pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima) bersikap tegas dengan mematok jumlah cabang olahraga (cabor) yang akan dikirim ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Sikap tersebut senada dengan imbauan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, yang meminta agar Prima melakukan intervensi mengenai hal tersebut, supaya cabang-cabang terpilih memang yang berpotensi menyumbangkan medali buat Indonesia.
Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto menolak untuk mengubah proyeksi Olimpiade dari yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 12 cabor. Menurut dia, cabang yang ada saat ini sudah berdasar data konsistensi dan prestasi dari pengurus sebelumnya.
"Sudah tidak bisa lagi. Olimpiade itu luar biasa sulitnya. Jadi kalau Satlak Prima yang lama (era Suwarno) memprediksi, tentu mereka berkomunikasi lebih dulu, kemudian menetapkan superprioritas adalah 12 cabang olahraga. Saya terima itu," kata Soetjipto di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
"Karena kami juga harus melihat konsistensi daripada prestasi. Konsistensi itu tidak bisa dibohongi dan itu sudah di-screen oleh Prima yang lama. Tentu dengan harapan semua screening itu sudah dipertimbangkan oleh Satlak yang lama. Tiba-tiba ada cabor yang bilang, 'Pak, saya mau ikut?' Please, deh. Olahraga prestasi itu tidak gampang," tambahnya.
Menurutnya, lebih baik cabang yang sudah dipastikan tidak masuk proyeksi fokus menghadapi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Dari 12 cabang proyeksi, Indonesia baru meloloskan 10 atlet dari panahan (2), atletik (1), dan angkat besi (7).
Tiga cabor proyeksi lain telah dipastikan gagal meloloskan wakilnya ke Brasil, yaitu ?equestrian, balap sepeda, dan kano. Sedangkan yang masih berpeluang adalah bulutangkis, taekwondo, judo, dayung, voli pantai, dan balap sepeda.