Esposin, SOLO-Persis Solo berjanji melunasi gaji pemain dan pelatih secara bertahap pascapembubaran tim, Minggu (10/5/2015).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pasukan Aris Budi Sulistyo itu telah dirumahkan sejak akhir bulan lalu karena kompetisi Divisi Utama (DU) musim ini urung digelar. PT Persis Solo Saestu (PSS) kemudian memutuskan membubarkan tim dengan alasan tidak mampu menutup biaya operasional selama kompetisi terhenti.
Sedianya, para pemain, pelatih, dan official tim dijadwalkan menerima gaji pada 10 Mei lalu. Namun, mereka dirumahkan tanpa gaji hingga sekarang. “Belum dibayar, katanya akan dibayarkan 50% dari gaji paling lambat dua pekan [setelah pembubaran tim]. Ada beberapa pemain yang komplain, tapi sepertinya keputusan manajemen sudah begitu,” ujar striker Persis, Ferry Anto, kepada Espos, Selasa (12/5/2015).
Pelatih Persis, Aris Budi Sulistyo, mengatakan sebagian pemain belum mengetahui keputusan manajemen soal pemangkasan gaji menjadi 50% dari nilai kontrak yang disepakati. Oleh sebab itu, sambung dia, manajemen berencana mengumpulkan seluruh pemain untuk membicarakan persoalan itu, Kamis (14/5/2015).
“Itu [pembayaran 50% dari gaji] belum final. Kami masih menunggu semua pemain dikumpulkan manajemen,” tutur mantan arsitek Persik Kediri itu.
Terkait masa depan para pemain usai pembubaran tim, Aris juga belum bisa memastikan. Dia berharap tim besutannya kembali dipanggil saat kompetisi DU musim depan diputar sesuai rencana PT Liga Indonesia (LI) pada Oktober nanti.
“Kalau masalah tim belum dibahas. Mungkin nanti dibahas bersamaan kalau semua pemain sudah dikumpulkan,” kata dia.
CEO PT PSS, Paulus Haryoto, memastikan manajemen bakal memenuhi tanggung jawab pembayaran gaji pemain dan pelatih. “Kami terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemain. Gaji akan dibayarkan secara bertahap, kami segera melunasi,” ungkap dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)