Esposin, MUGELLO— MotoGP Italia yang digelar di Sirkuit Mugello merupakan balapan yang penting di seri Eropa. Demi menyuguhkan racing agar tetap menarik sekaligus aman, penyelenggara pun meningkatkan standar keamanan di pacuan kuda besi musim 2015 ini.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Seri ini masuk kalender balap MotoGP urutan keenam setelah GP Spanyol dan GP Prancis, yang digelar Minggu, 31 Mei mendatang.
Peningkatan standar keamanan ini dilakukan di beberapa tikungan di sirkuit sepanjang 5.245 km ini. Sektor yang menjadi fokus perbaikan adalah tikungan terakhir, Bucine, yang dibangun kembali dan dilengkapi dengan area pengereman yang lebih baik.
Selain, Bucine, pihak sirkuit juga merehab sebanyak delapan tikungan dari total 15 corner yang mewarnai Mugello. Kedelapan titik ini adalah, T1 San Donato, T2 Luco, T4 Materassi, Casanova T6, T7 Savelli, T8 Arrabbiata 1, T10, dan T12 Scarperia Correntaio, yang dilengkapi dengan pengaspalan baru serta pelebaran area run-off. Perbaikan ini dilakukan berdasarkan analisis keamanan dan kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir.
“Keamanan di trek terus diperbaiki dan ini adalah tujuan kami. Target kami, yakni meminimalisir kecelakaan yang terjadi saat balapan,” ungkap CEO Mugello, dilansir Speed Week, Jumat (23/1).
Renovasi ini didukung penuh oleh FIM selaku federasi balap motor internasional. Menurut mereka apa yang dilakukan Mugello patut dicontoh oleh sirkuit lainnya demi membuat balapan yang aman bagi para pembalap terbaik di duni ini.
“Apa yang mereka lakukan di Bucine begitu berarti. MotoGP mendukung penuh modifikasi semacam ini. Terima kasih atas respons Mugello untuk meningkatkan keamanan mereka. Ini menjadi referensi yang bagus untuk trek lainnya,” terang FIM Safety Officer, Franco Uncini.
Dromo Circuit Design, Jarno Zaffelli, menambahkan renovasi ini merupakan hasil analisis keamanan dengan menggunakan peranti lunak. Perbaikan ini berdasarkan pada tuntutan menghadirkan racing yang tetap menarik, tapi aman.
“Kami menganalisis berbagai hal dan membuat desain untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Jika pun itu tak terhindarkan, kami berharap peningkatan ini bisa mengurasi risikonya,” jelasnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)