Esposin, BOLOGNA—Ducati meraih hasil mengesankan dalam tes pramusim kedua MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, pekan lalu. Tak hanya tampil apik, dengan motor baru GP15 tim pabrikan Italia ini berhasil memecundangi Honda dan Yamaha. Ducati pun menjadikan tes kedua ini sebagai tanda kebangkitan mereka di musim ini.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Motor anyar GP15 memang baru diturunkan dalam uji coba kedua ini mengingat pada tes pertama awal Februari lalu mereka masih menggunakan motor lama GP14.3. Hasilnya boleh dibilang luar biasa dengan menempatkan pembalapnya, Andrea Iannone, di urutan tercepat ketiga di hari kedua, Selasa (24/2), dan tercepat keempat di hari terakhir, Rabu (25/2).
Iannone yang baru saja naik ke kursi pembalap utama Ducati menggantikan Cal Crutchlow yang hengkang ke LCR Honda begitu menjanjikan. Performanya di atas GP15 membuat tim Italia ini kian optimistis bisa meraih hasil menjanjikan di musim ini.
“Dia [Iannone] begitu bagus di atas motor itu. Setting tepat dan cukup memuaskan. Tapi, untuk Dovi [Andrea Dovizioso] sedikit bermasalah dengan pengereman,” terang Direktur Balap Ducati, Gigi Dall'Igna, dilansir Speed Week, Senin (2/3).
Menurut Dall'Igna apa yang terjadi di Sepang mendekati harapan tim saat melakukan tes simulasi. Akan tetapi, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Sebab, motor ini terbilang baru sehingga memerlukan sejumlah perbaikan.
“Kami butuh beberapa mil untuk memastikan mesin bekerja maksimal. Untung kami tak bermasalah dengan mesin. Kami harus melihat lebih jauh lagi perkembangannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Iannone mengaku senang dengan motor barunya. Selama tes ia menjajal setting yang berbeda demi memaksimalkan potensi kuda besi anyar tersebut. Menurutnya, GP15 lebih lincah sehingga memudahkannya saat membalap.
“Saya ingin memperbaiki stabilitas motor saat melakukan pengereman. Mungkin ada baiknya membuat traksi lebih dalam dari yang terakhir kali agar mudah saat masuk tikungan. Selain itu, karakter motor ini perlu dipelajari lebih lanjut,” jelas dia, dilansir Motorcyclenews. (Farida Trisnaningtyas/JIBI)